Share

MD32. Sebuah Cincin

Suara burung berkicau di pagi hari, embun pagi berkilauan. Sinar mentari di pagi hari menghangatkan suasana hati, tapi tidak dengan penghuni istana merah muda.

Pagi itu di atas meja makan telah tersedia beberapa menu sarapan.

"Wah, Bibi masak banyak sekali. Apa akan ada tamu yang datang?" tanya si bontot.

Bibi Im menggelengkan kepalanya. "Tidak ada tamu yang datang ke rumah ini, tapi ini semua untuk Kakak iparmu. Dia akan bertambah nafsu makannya."

"Hah? Kakak ipar, Bi. Memangnya perutnya muat makan segini banyak?" celetuk si bantet.

"Bukannya kak ipar sedang tidak nafsu makan, Bi?" tanya si bontot.

"Memang benar, tapi sekarang Kakak ipar kalian sudah mulai teratur lagi makannya. Jika tidak begitu kasihan dedek kecilnya." Bibi Im menjelaskan kepada dua bocah itu. Keduanya hanya mengangguk-angguk.

Kedua bocah itu mengalihkan pandangannya pada kedua sosok yang sedang duduk di ruang tengah. Sang kakak sedang melaksanakan r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status