Share

Bunuh Diri

Duta agak kaget. Belum pernah Rindu menatapnya seperti ini.

"Lagian ini bukan yang pertama, harusnya kamu udah terbiasa."

"Maksudnya, aku harus terbiasa dihina, gitu?"

Rindu memutar bola mata. Maksudnya sungguh bukan ke arah situ.

"Kita ini beda. Aku nggak terima diginiin terus, atau pura-pura baik-baik aja dengan bikin video nggak jelas setiap hari."

Rindu menoleh secepat kilat. Bukan karena videonya dicap tidak jelas, tapi karena merasa Duta mulai lancang mengomentari hidupnya. "Aku baru tahu kamu setidak bisa ini berpura-pura, sampai-sampai status pernikahan kita pun kamu beberkan ke orang lain." Dia melontarkan kalimat itu dalam sekali tarikan napas. Matanya memanas.

Duta mengernyit. "Maksudnya?"

"Kamu ngomong ke Tiwi, kan, kalau pernikahan kita ini cuma kontrak!"

Deg!

Duta tercekat.

"Demi apa, ha?"

Duta menelan ludah kelat. Untuk bagian ini dia mengaku salah. Pengakuan itu adalah hal yang paling dia sesali belakangan ini. Namun, semua sudah terlambat. Dan saat itu posisinya benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status