Share

Persaingan meja makan

Sudah kali kedua Kayana dan Rafandra makan siang bersama. Pria tampan yang kini bekerja di kantor ayahnya itu lebih sering menghabiskan waktu siangnya dengan mengunjungi kantor sebelahmya. Alasannya, ingin mengajak Kayana makan siang.

Kayana tak bisa mengelak sedikitpun.

"Lama nunggu?" tanya Kayana dengan gaya andalannya berdiri dengan satu kaki ditekuk. Rafandra menggelengkan kepalanya. Bohong kalau tidak lama. Rafandra saja sudah menghabiskan dua bungkus permen mint keras tadi.

"Kita makan siang di tempat biasa yuk," ajak Rafandra.

Awalnya Kayana menolak, tapi ia tidak bisa mengelak lagi saat Rafandra terus saja membujuknya.

Mereka berdua ternyata dibawa ke sebuah tempat yang masih asing bagi Kayana. Sebuah tempat yang letaknya sedikit jauh dari kantornya.

Setengah ketakutan, Kayana pun protes pada Rafandra. "Lu enggak ajak gue ke tempat aneh kan?"

Rafandra menoleh lalu terkekeh. "Enggak lah. Gue cowok baik-baik. Nanti lu tahu sendiri tempatnya."

Rafandra mengajak Kayana ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status