Share

BAB 19: Prejudice

Kebingungan yang sempat melanda hanya mampu dipendam di dalam hati. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya kepada Syukria perihal keanehan sikapnya. Dian memilih untuk berusaha tersenyum di tengah prasangka yang mulai muncul di kepala.

“Saya panggil Pak Gatot dulu ya, Pak. Sekalian persiapkan keperluan meeting,” ujar Dian kepada Fajar yang berdiri santai di depan Syukria.

“Silakan, Mbak,” sahut Fajar mengangguk singkat.

“Ada yang bisa dibantu, Kak?” Syukria menawarkan bantuan seraya cengar-cengir.

Tuh, ‘kan. Syukria aneh nggak sih? batin Dian sebelum menggelengkan kepala.

“Makasih ya, Syuk. Gue ke ruang redaktur bentar,” sahut Dian menunjuk ruangan yang ada di belakang.

Akhirnya gadis itu pergi meninggalkan Syukria dan Fajar di dekat kubikel. Tangan terangkat ke atas ketika berada di depan pintu, lalu mendorong pintu kaca tersebut.

“Pak Fajar udah da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status