Share

BAB 20

Tanganku mengepal. Lalu ku tepis tangannya kasar dan aku melangkah meninggalkan Serena. Dibalik persimpangan lorong itu dua orang dokter dan tiga orang perawat sedang berdiri. Semuanya masih dengan semangat membicarakanku.

"Hei Kalian!!"

"Andreas!!" 

Aku berteriak berbarengan dengan Miko yang bertetiak dari ujung lorong. Kelima orang yang membicarakanku juga beralih perhatian kepadaku dan Miko. Dua dokter itu jelas terkejut melihatku sementara para perawat masih nampak bingung.

Serena tiba-tiba berdiri dihadapanku.

"Pak Andreas mari kita kembali ke Daily Health, masih banyak yang harus kita kerjakan." Serena tegas, sorot matanya seolah memerintah dengan penuh ketegasan yang tidak bisa ku tolak.

Aku nurut dan berjalan meninggalkan lorong yang penuh dengan omong kosong itu.

***

Aku telah kembali ke Daily Health dengan pikiran yang masih tidak baik-baik saja. Aku tidak pernah menyangka bahwa ada gelombang rasa iri dar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status