Share

Bab 33 : Masa Lalu

Ara mengelus permukaan perutnya. Masih tampak rata, tapi jika disentuh sudah mulai terasa sedikit tonjolan. Malam itu entah kenapa dia merasa sedih. Bukan kesedihan karena ibunya. Sebab Ara sudah berusaha mengikhlaskan.

Namun Ara melihat Gavin berbeda. Ara ingin menangis, entah kenapa.

Rasanya senyuman Gavin seperti akan menghilang dari hadapannya. Seolah Gavin akan berpisah dengannya.

Kenapa gerangan?

"Sayang? Kau masih di dalam? Aku baru saja selesai mandi." Suara Gavin sembari mengetuk pintu dari luar membuat lamunan Ara pecah.

"Ya. Sebentar, Sayang." Ara segera mengenakan pakaian dan keluar.

"Kau lama sekali? Baik-baik saja, kan?" Gavin menyentuh pipi Ara yang agak pucat dengan rambut basah dan airnya menetes.

"Kau terlalu mencemaskan ku berlebihan," sahut Ara.

Gavin mengambil handuk lalu menarik tangan Ara menuju ranjang. " Duduklah, biar aku ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status