Share

Bab 24. Satu-Satunya Jalan Menyelamatkan Diri

"Kenapa kita harus menjalani hubungan seperti ini?" Aira menatap Hiro dengan pandangan nelangsa. Sejujurnya, dia tidak ingin terjebak dengan kedua pria ini. Terlebih, demi uang dia sampai mengorbankan Hiro yang tidak tahu apa-apa.

Melihat wajah Aira yang begitu tertekan, Hiro segeda memeluknya. Dadanya yang bidang segera menyembunyikan wajah wanita berbadan mungil itu, tenggelam seluruhnya.

"Ayo keluar. Sepertinya kamu butuh udara segar!"

Belum sempat Aira menjawab, tubuhnya lebih dulu melayang di udara. Hiro menggendongnya ke beranda dan mendudukkannya di atas kursi sofa yang ada di sana.

Sepersekian detik Aira membenahi posisinya, termasuk menetralkan napasnya yang sempat tersekat. Jangan lupakan detak jantungnya yang sempat berhenti berdegup sementara. Bagaimanapun juga, dia bisa mencium parfum yang menempel di leher suami ke duanya.

"Dia pergi." Aira membuka percakapan, mengeratkan cengkeramannya pada ujung baju oversize yang dikenakannya. Tatapannya melangla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status