Share

Bab 21: Mempercepat Pernikahan

"Kamu jadi OB di kantorku?" sembur Farhan tidak lama setelah duduk di kursi makan. Di hadapannya tersaji sepiring nasi goreng ampela dan segelas air putih dan sepiring kecil berisi irisan timun, tomat, dan kol. Farhan menatap malas potongan petai menyelinap di antara tumpukan nasi. Di mata Farhan, potongan-potongan petai itu seperti mata-mata yang mengawasinya.

"Sejak kapan? Bagaimana kamu bisa diterima? Kantorku hanya bekerja sama dengan perusahaan outsourcing dan kamu tiba-tiba ada di sana?"

Eda belum membuka mulut. Ia menyibukkan diri dengan memotong seledri dan menaburkannya bersama bawang goreng di atas nasi.

Farhan hanya bisa menahan rasa ingin tahu yang tidak jauh beda dengan menahan bisul yang nyaris pecah.

"Aku tidak suka petai." Farhan mengubah topik pembicaraan.

"Aku sengaja." Eda berujar santai. Ia mulai menyendokkan nasi ke mulut. "Kamu bisa menambahkan sambal. Jadi petainya tidak terlalu terasa."

"Aku tidak akan memakannya." Farhan mengambil irisan petai dan menyisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status