Share

Bab 15

“Pak! Kalau ngomong dijaga! Sembarangan saja menuduh anak gadis orang hamil!” tegur Bu Sinta melotot. Pak Ibrahim menggelengkan kepala, menyendok nasi ke atas piring.

“Orang kalau mual-mual itu banyak sebabnya, Pak. Kalau Ibu rasa ... Helena mual karena aroma sayur ikan Tongkol ini. Baunya menyengat,” sambung Ibu Sinta menenangkan pemikiran suaminya.

“Mungkin saja. Coba sana Ibu lihat, masih mual-mual tidak?” Perintah Pak Ibrahim langsung dilaksanakan istrinya. Ibu Sinta bergegas menghampiri Jaka dan Helena sambil membawa minyak angin.

“Jak, Helena masih di dalam?” tanya Ibu Sinta melihat anak semata wayangnya berdiri di depan toilet dekat dapur.

“Iya, Bu. Aku gak boleh masuk. Helena masih mual-mual.”

Terlihat sekali kecemasan dari raut wajah Jake. Satu sisi, dia khawatir kedua orang tuanya menaruh curiga kalau Helena sedang hamil. Namun, sisi lain, Jake kasihan pada calon istrinya itu. Mungkin benar, Helena tidak menyukai aroma sayur ikan Tongkol.

“Biar Ibu saja yang masuk.”

I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status