Share

298. Keunggulan Qasam

Habiba membuatkan teh untuk Amira dan menyuguhkannya.

"Papa, besok Qasam mau lomba puisi. Papa datang ya?" Salha keluar dari kamar dan menghampiri Husein.

"Wah, hebat kamu bisa ikutan lomba puisi. Sebentar, papa tanya Om Amir dulu besok ada jadwal apa." Husein meraih ponselnya untuk menghubungi Amir, namun dicegah oleh Habiba.

"Plis, jangan kerjaan terus yang dipikirin. Kasian anakmu. Prioritaskan anak. Kerjaan dicancel dulu," pinta Habiba sambil memegangi tangan Husien.

"Baiklah." Inilah repotnya punya istri seperti Habiba, tatapannya penuh arti hingga Husein selalu saja tak kuasa menolak permintaan wanita itu.

"Bisa kan, Pa?" tanya Qasam.

Husein mengangkat tubuh kecil Qasam dan mendudukkan ke pangkuannya. "Kalau mamamu sudah meminta papa untuk menonton ke acara itu, papa bisa apa? Tentu saja papa akan menuruti mamamu."

Qasam tersenyum. "Papa tidak keberatan kan?"

"Tentu tidak. Papa justru akan merasa senang bisa menyaksikan anak papa ikutan lomba puisi. Ini adalah bakat yang luar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tth Im
saya sudah baca di cerita yg lain,lagi nunggu up Qassam segera jatuh Cinta sama Qizha
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wkwk.. wkwk..ini husein dan biba kok malah main cubit-cubitan sih.........
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
waaah.ternyata qasam mengingat dengan jelas perkataan husein.dan ingin mengikuti husein untuk menjadi pembalap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status