Share

172. Mengamuk

"Baiklah, sesuai hasil keputusan hari ini yaitu terkabulnya gugatan dari Saudari Annasta dan has asuh atas putri Amelia pada saudari Annasta, maka sidang hari ini saya tutup," kata Hakim Agung diakhiri dengan ketukan palu.

Semua pengunjung bertepuk tangan, aku melihat senyum kepuasan yang muncul di bibir Yoga. Lelaki muda itu berjalan menuju ke arahku, lalu mendekapku erat. Kuusap punggungnya dengan pelan.

"Jaga diri kamu baik-baik, Le. Jangan lupa ibadah dan sedekah kamu, Sayang!" pesanku pada Yoga.

"Siap, Bunda. Yoga akan ingat selalu pesan ini. Yoga juga ada satu permintaan!" ucap Yoga.

"Apa, Sayang?"

"Yoga pinta tunggu Yoga nanti di depan toko Bunda. Suatu saat Yoga akan datang temui Bunda tercinta dengan hasil yang membanggakan!" ucapnya.

Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Lalu kutangkupkan kedua tanganku dan menegadahkan wajah tampan itu. Kuciumi pipi putraku lalu kubawa dalam dekapanku sambil aku bisikan dua kalimat syahadat.

"Selamat tinggal, Sayang. Bunda tunggu kehadiranm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status