Untuk minggu ini cerita 'Menjinakkan Sang Alpha Tiran' maaf tidak bisa update š karna kondisi author yang ngga memungkinkan buat nulis š tepar karna sakit, udah beberapa hari badan panas, ngga mau turun panasnya šµ buat bangun aja kepala udah berasa berat dan pecah š„² jadi terpaksa libur dulu buat bikin cerita. Mata ngga bisa natap layar hp atau laptop terlalu lama.
Tapi tenang aja cerita ini bakal update lagi kok minggu depan š doakan cepet sembuh ya āŗļø biar bisa nulis lagi.
Insyaallah jika tidak ada kendala lagi akan kembali untuk menemani weekend kalian.
Terima kasih dan mohon maaf š
Sudah berhari-hari Rea melakukan eksekusi. Setelah mengeksekusi Steffi adik dari ibu Ehaan dan dilanjutkan dengan kakak-kakak dari ibu Ehaan, kini tinggal 1 yang harus Rea singkirkan. Tak lain dan tak bukan adalah dalang yang membuat ibu Ehaan melakukan hal itu. Teman baik Isabela. Wanita itu memang tidak pernah muncul dalam rapat atau apapun karena memang bukanlah termasuk dalam petinggi pack. Selama ini wanita itu tidak terlihat terlibat karena mereka, Isabela dan wanita itu tidak pernah bertemu secara langsung setelah Darren memilih Floricel. Semua terungkap saat Rea mengeksekusi Steffi. Secara tidak sadar Steffi mengatakan semuanya. Dengan keinginan bebas dari maut, Steffi mengatakan segalanya. Namun Rea tetap tidak membebaskan wanita itu dan tetap menebasnya. Kini tinggal wanita bernama Rosalie itu yang masih hidup. Bahkan Darren yang baru tahu kebenarannya murka. Karena keinginan Rosalie untuk hidup dengan bergelimpangan harta, wanita itu sengaja menjadikan Isabela batu lonca
āKamu akan pulang sekarang?ā tanya DarrenRea hanya mampu menganggukkan kepala. Di depannya sang ayah sedang berusaha membujuknya agar tidak pulang ke pack milik Vali.āTapi disini rumahmu jugaāTatapan Darren kali ini benar-benar membuat Rea tidak berdaya. Mata pria itu seakan berbicara ājangan pergiā padanya. Rea tahu jika Darren masih menginginkan dirinya disina. Tapi masalahnya kesepakatan dengan Vali akan segera berakhir dan dia harus segera sampai ke packnya.Bahkan dia sudah mengundur kepulangannya selama 2 hari. Sekarang Rea sudah sudah tidak bisa mengundur waktunya lagi.āTidak bisa. Mau bagaimana pun aku sudah menjadi milik Vali, tidak mungkin aku berada disini terus. Lagi pula kedua anakku pasti sudah menunggukuāJawaban Rea membuat mata Darren berbinar. Mendengar kata anak, Darren menjadi terharu. Putrinya benar-benar sudah besar, bahkan kini sudah memiliki anak.āTunggu. Anak-anak?ā bingung DarrenāIyaāāKenapa terasa seperti lebih dari satu?āāKarena mereka kembarāāYa D
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba. Malam ini akan diadakan pesta pengenalan anak Vali dan Rea. Selain para Alpha dan petinggi dari pack lain yang datang. Acara ini akan di buka untuk umum khusus bagi warga Black Diamond. Rea sibuk mendadani 2 malaikatnya. Kedua bayi itu sedari tadi merengek ingin ikut dengan Vali. Sedangkan Vali sedang sibuk mengurus persiapan pesta yang tinggal menunggu jam. āRain, River, kalian diam dulu ya? Biar mama bisa memakaikan baju untuk kalianā pinta Rea Sedangkan Rain dan River sibuk menangis dan terus melihat ke pintu. Mereka kini tidak bisa di pisahkan dengan Vali. Bahkan Rea sebagai ibu akan menjadi nomor 2 jika ada Vali. āKalau kalian tidak diam dan mama tidak bisa memakaikan kalian baju. Maka, kalian tidak bisa bertemu dengan papaā ancam Rea Bukannya mereda malah tangisan mereka semakin kencang, hanya saja mereka sudah tidak bergerak-gerak seperti tadi. Rea menulikan telinganya dan terus memakaikan kedua bayi itu pakaian. Pintu terbuka dan masu
Chapter 34 Darren sudah berada di Black Diamond selama 2 hari. Pria baya itu menyuruh Ehaan dan Alton kembali ke pack. Dirinya sendiri asik dengan kedua cucunya. Ehaan yang awalnya tidak ingin pergi, di usir oleh Darren dengan mengatakan, jika pack harus tetap ada yang memimpin. Anggap saja latihan bagi Ehaan sebelum menjadi Alpha. Begitu katanya. Sedangkan Rea dan Vali merasa terbantu akan kehadiran Darren. Mereka bisa bekerja tanpa di ributi oleh kedua anaknya. Pekerjaan mereka jadi cepat selesai. Rain dan River tidak pernah rewel jika Darren yang mengasuh. Kedua bayi itu sangat menurut pada sang kakek. *** Rea maupun Vali kini sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Bahkan sudah hampir seharian mereka tidak bertatap muka. Setelah seharian penuh bekerja kini Rea bisa merasakan betapa nyaman ranjangnya. āSeharian ini aku tidak melihat si kembar sama sekali. Mereka benar-benar tidak mencariku maupun Vali saat dengan ayahā gumam Rea Klek Saat mendengar suara pintu
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Tidak terasa 2 tahun terlewati dengan cepat. Kini Rain dan River sudah bisa berlari kesana kemari. Dua bocah itu begitu aktif dan menggemaskan. Kehidupan Rea dan Vali pun aman dan tentram. Tidak ada masalah besar yang menghalangi mereka. āMama, mamaā panggil River āAda apa sayang?ā Rea menghentikan kegiatan berkebun saat mendengar suara putranya memanggil. Dengan wajah penuh coklat, River menghampiri ibunya. āYa Dewa! Ada apa dengan wajahmu?ā kaget Rea āAku membawa cokelat untuk mamaā dengan riang River memberikan cokelat yang ada di tangannya āSiapa yang memberi mu cokelat sebanyak ini?ā Dengan telaten Rea membersihkan wajah putranya dengan sapu tangan. Putranya ini memang kelewat aktif di banding dengan Rain. Bocah perempuan itu memang aktif tapi tidak seperti River yang seakan baterainya selalu terisi penuh. Dia akan diam saat tidur saja. āPaman Reikiā jawab River āPaman Reiki memberikanmu cokelat sebanyak ini?ā River mengangguk
āAda apa?ā tanya Vali begitu sampai pack āPara Rouge mulai membuat ulahā jawab Lyan āBagaimana bisa? Bukannya waktu itu mereka sudah di pukul mundur?ā āSaya tidak tahu Alpha. Seharusnya jumlah mereka tidak sampai 20, tapi entah mengapa mereka kini hampir berjumlah ratusanā āTidak mungkin. Aku membunuh banyak dari mereka dan hanya segilintir yang selamatā bingung Vali āSepertinya mereka yang tidak kamu bunuh bersembunyi. Atau mereka rouge dari tempat lain yang datangā ucap Rea āItu bisa saja terjadi. Apa pack lain mengalami hal yang sama juga?ā Lyan menggeleng. āTidak Alpha. Mereka hanya menyerang pack kitaā ucap Lyan dengan bahasa formal. Kini yang ada di hadapannya bukan Vali temannya tapi Alphanya. Vali di buat bingung. Seingatnya saat dirinya kalap dan hampir membunuh semua rouge yang ada, mereka mengatakan tidak akan menampakkan diri di depan Vali maupun packnya. Tapi kenapa sekarang malah mereka menyerang packnya. āAda korban jiwa?ā tanya Rea āTidak ada Luna. Hanya ada
Seperti prediksi Vali, para Rouge itu datang dengan waktu yang acak. Skala penyerangan pun berbeda-beda. Kadang kecil, kadang besar. Vali bahkan tidak tahu seberapa banyak Rouge yang ada. Mereka seperti tidak ada habisnya. Mati satu tumbuh seribu. āOrang gila mana yang melakukan ini?ā Vali mulai frustasi menghadapi serangan yang tidak ada habisnya Para warriornya pun sudah mulai merasakan lelah. Mengingat waktu penyerangan yang tidak menentu membuat mereka harus selalu siaga, di saat matahari ada atau tenggelam. Seakan tahu jika Rea akan ikut campur dalam masalah ini. Pimpinan Rouge itu membuat waktu tidak menentu untuk mengecoh Rea. Rea yang kini harus bolak-balik dari pack Vali dan ayahnya, membuat wanita itu lelah. Anak-anaknya untuk sementara di ungsikan di RedHunde sampai keadaan Black Diamond teratasi. Tapi meskipun begitu anaknya tetaplah membutuhkan dia sebagai ibu. Untung saja dia bisa berteleportasi tapi itu semua lumayan menguras mananya. Gilanya lagi, para Rouge itu a
Di Kerajaan Utara tempat para penyihir dari keturunan terkuat berkumpul. Dimana penyihir terkuat bukan dari bagian kerajaan tapi malah dari keluarga De Sade. Mereka yang hanya memiliki status bangsawan penyihir tapi memiliki sihir yang kuat. Itu di karenakan keluarga De Sade adalah keluarga penyihir paling tua disana. Sebelum penyihir membuat kerajaan untuk kaumnya, keluarga De Sade sudah memiliki wilayah dan kekuasaannya. Tapi hilang begitu masuk kerajaan. Sebuah peraturan baru di bentuk oleh Raja penyihir pada saat itu. Keluarga De Sade yang memang tidak mengingikan kekuasaan atau wilayah tidak mempermasalahkan hukum baru yang di tetapkan, karena tidak merugikan mereka sama sekali. Tapi siapa sangka jika Raja pertama dari para penyihir sejak awal tidak menyukai keluarga De Sade karena merasa tersaingi kekuatannya. Mereka sengaja membubarkan aliansi De Sade dengan paksa. Tanpa mereka sadari aliansi milik De Sade tidak pernah mati meskipun mereka terpisah. Bisa di bilang terjadiny