Share

Bab 8

"Kenapa, Mas?” tanya Janah ketika melihat mataku yang mulai memerah dan nafas yang memburu.

"Tidak ada," jawabku singkat.

"Jangan bilang karena ucapan bibi Ratih tentang Mbak Sinta?" tanyanya menyelidik.

”Sinta juga istri, Mas. Jadi wajar kalau Mas marah mendengar dia jalan dengan lelaki lain," ungkapku.

”Jika benar aku hamil, apa Mas akan menceraikan Mbak Sinta?"

"untuk apa, Mas tidak akan pernah menceraikannya!"

"Tapi untuk apa Mas mempertahankan Mbak Sinta? Dia itu hanyalah wanita mandul," lirih Janah.

Aku membenarkan, tapi tetap saja hatiku memilih tidak menjawab. Ada yang sakit, tapi bukan karena rindu.

Hatiku seakan berat mendengar kata cerai. Tapi apakah keadaan akan memaksakan hal itu terjadi padaku?

"Inginnya Mas, tidak ada istri yang Mas ceraikan. Pernikahan itu sakral. Apalagi Sinta tidak bisa mengandung, lelaki mana yang akan menikahinya?" lirihku.

"Ayahnya Mbak Sinta itu sangat kaya raya, Mas. Jika Pak Adam bisa memaksa Mas untuk menikahinya, berarti dia juga bisa memaksa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Suare Hening
moga happy ending buat yg tersakiti
goodnovel comment avatar
Vina Achfas
baru sempet mampir ......
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
jannah peempuan licik dan balangsakkkk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status