Share

Geram

“Jika bukan Om Marcel, lalu siapa?” tanya hatiku yang bergeming.

Tanpa menunggu apapun lagi, segera kututup panggilan itu bersama dahi yang masih mengerut penasaran.

Entah, apakah benar ucapan Brian barusan. Tapi menurutku, Om Marcel pasti telah melakukan hal yang lain untukku, atau setidaknya, untuk anaknya sendiri.

Aku langsung teringat sesuatu yang terus kupikirkan selama meringkuk di dalam sel. Sesuatu yang membuat kedengkianku bergolak-golak hingga mendidihkan darah merahku ini. 

Radit.

Banci itu harus membayar semua perbuatannya. Dia layak mempertanggungjawabkan ucapan lidahnya yang tak bertulang namun berhasil menusuk-nusuk hingga ke ulu hati.

“Bangsa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status