Share

Kekhawatiran Pelakor

Nayna mendengar langkah kaki yang berderap melewati kamarnya. Ia yakin Rama sudah pergi ke kamarnya sendiri, tapi tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dengan jelas.

Kerutan kening Nayna mengikuti langkahnya membukakan pintu. Rama berdiri di hadapannya dengan senyum kelewat ramah. Matanya berbias hangat dengan kerutan yang tulus. 

“Sudah mau tidur?”

Nayna sudah menghapus semua riasannya dan ia yakin parasnya yang pucat tidak begitu enak dilihat. Ia hanya mengangguk sebagai balasan. 

“Sudah makan malam?”

Kali ini Nayna diam dan senyum Rama tertarik kian lebar. 

“Saya bawa makanan dari restoran. Mau makan bersama?”

Nayna menarik napas tegang. Padahal inilah niatnya sejak tadi, tapi mengapa ia segugup ini? “Lisa belum pulang.”

“Katanya dia sedikit terlambat. Saya bisa menunggu, tapi perut saya sepertinya nggak mampu.” Ia terkekeh seperti bercanda dengan s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status