Share

Selepas dari Rumah Mirah

Sadam menghela napas panjang seraya mengusap wajah dengan telapak tangan kanannya. Tak pernah dibayangkan sebelumnya kalau ia harus berpisah dengan istri yang sangat dicintainya itu. Ia bertekad untuk memperbaiki semuanya dengan Safira. Pria itu berencana mengunjungi rumah orang tua sang istri.

“Orang tua sama anak sama saja, kurang ajar! Tidak tahu terima kasih!” gerutu Mirah setelah besannya berlalu dari kediamannya itu.

Bayang-bayang Safira masih terus menghantui kepala Sadam. Ia merasa tak akan sanggup kehilangan perempuan yang selama ini sudah menemaninya itu. Kepala Sadam terasa sangat pusing memikirkan semua masalahnya. Ia pun menyesali perasaannya pada Ayunda, hati kecilnya tak bisa dibohongi bahwa ia menginginkan perempuan cantik anak teman ibunya juga. Sadam merasa telah menjadi orang yang serakah.

“Segera urus perceraianmu dengan perempuan sialan itu, sesuai dengan permintaan orang tuanya, Sadam!” geram Mirah.

Kehilangan Safira bukanlah masalah untuk Mirah, justru ia sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status