Share

Siapa Yang Lebih Layak?

Naila tersentak dengan ucapan Arya. Dia tak mengira jika pria itu menanyakan tentang perasaannya. Wanita itu merasa nyaman jika di dekat Arya, namun dia tak berani berharap lebih.

Naila takut terluka lagi, dia masih belum mempunyai rasa percaya diri untuk menjalin hubungan baru. Meskipun disadari atau tidak, ada Arya di hatinya.

"Kenapa diam, Nai? Ah, lupakan saja." Arya berkata dengan senyum manisnya.

Naila terdiam masih bingung dengan perasaannya sendiri. Dia tak mau jika pria di sampinya itu kecewa.

Mobil yang dikemudikan Arya, memasuki kawasan perumahan elit. Setelah beberapa blok, akhirnya mobil Arya berhenti di depan rumah berlantai dua.

"Ayo, Nai. Dingin banget tangan kamu," ucap Arya setelah menggandeng tangan Naila.

"Eh iya, gak apa-apa. Gak tau kenapa aku rada grogi aja. Padahal ketemu Bu Hera tempo hari juga biasa aja." sahut Naila.

"Tenang, Nai. Kakakku udah jinak." Arya menjawab sembari tertawa lebar.

Kedua ins
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status