Share

Bab 18

Pagi ini Yuni tengah bersemangat apalagi melihat perkembangan Ayahnya sudah sangat baik dan sudah sadar meski belum banyak berkomunikasi. Yuni juga tidak terlalu memperdulikan jika Ibu dan Kedua Kakaknya telah jarang ke Rumah Sakit.

Yang terpenting untuk Yuni adalah bisa memulai hari esok dengan baik dan menabung untuk membeli rumah sederhana untuk dia dan juga Ayahnya.

Tok....Tok...Tok...

Tiba - tiba saja ruangan Ayahnya diketuk dari luar, Yuni heran siapa yang datang ke Rumah Sakit sepagi ini.

"Ya masuk," sahut Yuni tanpa memandang ke arah pintu.

Ceklek...

Nampak Ibunya datang dengan membawa makanan entah untuk siapa pikir Yuni, dia malas bertanya perihal Ibunya.

"Yun, ini Ibu masakan sayur sop kesukaan kamu dan perkedel jagung." Ucap Sang Ibu seraya meletakkan rantangnya di atas meja.

Yuni tidak membalas ucapan Ibunya dia hanya fokus dengan dandanannya hari ini, karena hari ini Pak Dodi Darwis menyuruhnya berpakaian bagus dan memakai make up.

Kalau masalah perwatan Ayahnya, Yuni su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status