Share

Part 25

Setelah mengantar Aida ke rumahnya, Rehan menyusul Fatimah ke apotek. Beruntung taksi yang ditumpangi perempuan itu lewat jalan yang searah dengan rumah Aida. Jadi dia bisa lebih mudah mengikutinya.

Apotek itu berada di antara toko besar. Tepat menghadap jalan raya, halamannya yang tidak terlalu luas masih tampak lengang.

Matahari sudah tenggelam dengan tenang, digantikan binar cahaya lampu yang menggantung di atas tepi jalan raya. Desir-desir angin yang berembus sepoi-sepoi serasa meraba kulit, seolah membuka kembali rindu-rindu yang menumpuk.

Di dadanya kesempatan kembali berdetak seperti ada napas baru untuk dia bisa memulai rasa yang pernah terbengkalai.

Rehan duduk di bangku sopir dengan sebelah kaca jendela dia biarkan terbuka guna memantau seseorang yang masih berada di dalam apotek tersebut.

Tak lama kemudian, perempuan tinggi semampai membuka pintu apotek yang terbuat dari kaca te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status