Casandra menelusuri kamar utama di apartemen milik Michael. Apartemen yang berukuran tak terlalu besar, namun desainnya tetap elegan dan mewah. Pun tentu Casandra tahu barang-barang yang ada di apartemen Michael pasti sangat mahal.“Jadi kau memiliki apartemen di dekat kantormu?” tanya Casandra seraya menyentuh barang-barang milik Michael. Lalu, tanpa sengaja tatapan wanita itu teralih pada foto pernikahannya dengan Michael terpajang di dinding. Raut wajah Casandra pun berubah melihat foto itu.“Ya, ini adalah salah satu apartemenku, tapi setelah aku menikah denganmu aku jarang ke sini. Aku ke sini hanya jika aku sedang ingin saja.” Michael menarik Casandra, membawa Casandra berbaring di ranjang. “Aku meminta Erlan untuk meletakan foto pernikahan kita di semua mansion, penthouse, dan apartemenku tanpa terkecuali.” Michael menarik tubuh Casandra, masuk ke dalam pelukannya.“Tanpa terkecuali? Maksudmu termasuk mansion, penthouse, dan apartemenmu yang ada di luar negeri?” tanya Casandra
Keesokan hari, Casandra sudah bersiap untuk pergi ke rumah orang tuanya bersama dengan Michael. Pagi-pagi sekali, Erlan mengantarkan pakaian untuk Casandra. Bermalam di apartemen Michael yang dekat dengan perusahaan milik pria itu, membuat Casandra tak memiliki pakaian ganti. Tadi malam saja Casandra tidur dengan kaus Michael yang berukuran besar di tubuhnya, dan bisa dijadikan dress.Hari ini Casandra tak berangkat ke kantor. Begitu juga Michael yang tak berangkat ke kantor. Mereka sudah meminta asisten mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sesuai dengan janji, tentu Michael menepati menemani Casandra yang ingin mengunjungi rumah keluarga istrinya itu.Akan tetapi, pagi itu Casandra cenderung lebih banyak diam. Mungkin perdebatan tadi malam tentang undangan jamuan makan malam, membuat hati Casandra sedikit kesal.“Casandra, kau sudah siap atau belum?” Michael melangkah menghampiri Casandra.Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael. “Aku sudah siap.”Michael mengulurk
Michael menenggak vodka di tangannya hingga tandas. Entah sudah berapa botol pria itu minum vodka. Meski sudah sedikit mabuk, tapi Michael masih tetap mampu sadar. Michael tidak mudah begitu saja tumbang hanya karena minum alkohol. Pria itu sudah terbiasa minum-minuman yang memiliki kadar alkohol tinggi. Malam itu, dengan pikiran yang kacau Michael memutuskan untuk pergi ke klub malam. Michael meninggalkan Casandra sendiri di rumah, karena kondisi hati dan pikiran pria itu sedang tidak dalam keadaan baik.Puncak kemarahan Michael adalah menemukan Casandra masih menyimpan foto-foto dengan Gio. Padahal sudah jelas Gio pernah mengkhianati Casandra. Memang, Michael pernah mengatakan bahwa dirinya tak peduli pada apa pun. Asalkan Casandra ada di sampingnya sudah lebih dari cukup, namun tetap tak bisa menampik hati Michael panas di kaal menemukan foto Casandra dengan mantan kekasihnya.“Hi, handsome.” Seorang wanita cantik dan seksi, menghampiri Michael. Dengan sengaja, dia membusungkan da
Michael mengumpat kasar seraya menenggak wine di tangannya. Emosi dan amarahnya semakin menjadi. Pria itu berada di ruang kerjanya yang ada di mansion-nya. Dia menyesal pulang ke rumah dan berujung bertengkar pada Casandra. Bahkan tadi dirinya lepas kendali sampai membuat Casandra tersungkur di lantai.Michael tak bermaksud melukai Casandra, tapi tadi di kala dirinya meminta Casandra untuk menjauh darinya, malah istrinya itu terus mencerca dan menuduhnya. Itu yang membuat Michael naik pitam dan sampai tega membuat Casandra terluka.Michael menyambar rokoknya, menyalakan, dan mengisapnya kuat. Asap rokok terembus ke udara. Michael berusaha mengatasi emosinya. Tadi, Michael ingin pergi, tapi hatinya merasa tak nyaman. Apalagi benaknya penuh dengan bayang-bayang Casandra yang terus menangis.Suara ketukan pintu terdengar. Refleks, Michael mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan meminta orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam.“Tuan.” Seorang pelayan mengantarkan dua botol
Hubungan Casandra dan Michael sudah mulai membaik. Casandra menghindari segala pertengkarannya dengan Michael. Begitu juga dengan Michael yang menghindari segala pertengkaran dengan Casandra.Michael tak lagi membahas tentang foto-foto masa lalu Casandra. Tentu, Casandra juga tak mau membahas tentang foto-foto tersebut. Yang pasti Casandra tidak mau sampai kembali bertengkar dengan Michael.Jika ditanya bagaimana perasaan Casandra pada Michael, maka jawabannya adalah Casandra tidak tahu. Casandra tak bisa memaparkan perasaannya. Hanya saja tak bisa menampik bahwa dirinya nyaman berada di dekat Michael.‘Nyaman’ dalam arti yang luas dan memiliki makna dalam. Casandra bukanlah wanita yang menggilai tentang seks. Sebelum menikah saja, cara pikir Casandra sangat kuno di tengah-tengah perkembangan jaman yang modern.Saat Casandra menjalin hubungan dengan Gio, dia tidak pernah melakukan sampai berhubungan seks. Sekedar ciuman dan saling bercumbu adalah hal yang kerap Casandra lakukan dengan
Michael turun dari mobilnya, dan melangkah masuk ke dalam mansion. Sore itu, dia sengaja pulang cepat, karena ingin menghabiskan waktu berdua dengan sang istri. Hubungannya dengan Casandra sudah membaik, membuat suasana jika berdua menjadi jauh lebih baik daripada sebelumnya.“Selamat sore, Tuan,” sapa seorang pelayan di kala Michael masuk ke dalam rumah.Michael mengangguk singkat, membalas sapaan para pelayan. “Apa istriku sudah pulang?” tanyanya langsung. Michael melirik arloji—waktu menunjukkan pukul enam sore. Harusnya Casandra sudah berada di rumah, karena memang Michael pun melarang Casandra pulang malam.“Belum, Tuan. Nyonya Casandra belum pulang,” jawab sang pelayan.Raut wajah Michael berubah mendengar apa yang pelayan itu katakan padanya. Sepasang iris mata biru Michael, nampak berkilat sedikit kesal. “Casandra belum pulang?” ulangnya memastikan.Sang pelayan mengangguk. “Benar, Tuan. Nyonya Casandra belum pulang.”Michael mengembuskan napas panjang. “Pergilah. Selesaikan p
Pelukan Michael di pinggang Casandra begitu erat dan possessive. Apalagi ketika melihat Gio; Michael seakan tak membiarkan Casandra bergeser meski hanya sedikit. Michael tidak rela kalau miliknya berada di dekat Gio. Casandra yang menyadari bahwa Michael tak mengizinkannya pergi jauh-jauh, langsung memilih untuk tak menghiraukan keberadaan Gio. Walaupun tak dipungkiri amat mengusik hati dan pikirannya, tapi Casandra berusaha bersikap acuh dan tak peduli.“Tuan Gio Redley, siapa wanita cantik yang Anda bawa?” tanya salah satu wartawan yang terdengar di telinga Casandra dan Michael.Gio memeluk pinggang wanita cantik itu, dan menatap Casandra dengan tatapan yang memiliki jutaan arti. Tampak kilat mata Gio sedikit melihat ke arah tangan Michael yang begitu memeluk erat pinggang Casandra. Gio panas seakan ingin meledakan kemarahannya, tapi Gio tetap berusaha tenang apalagi ini di tengah-tengah pesta. Pria itu tak ingin merusak segalanya.“Kekasihku,” jawab Gio singkat dan dingin.“Tuan,
Michael melirik arlojinya, sudah sejak tadi Casandra berada di dalam toilet, tapi istrinya itu tak kunjung muncul. Hati Michael menjadi sedikit tak tenang. Tatapan pria itu teralih pada meja makan Gio—dan tak menemukan keberadaan Gio di sana.Raut wajah Michael berubah. Sepasang iris mata birunya menajam. Selanjutnya, Michael melangkah pergi meninggalkan tempat itu—namun sebelum pergi pria itu berpamitan pada rekan bisnisnya yang mengajaknya berbincang.Michael melangkah terburu-buru, menuju ke arah toilet, namun seketika mata biru pria itu semakin tajam dan penuh amarah melihat jelas Gio tengah mencium bibir Casandra. Amarah dalam diri Michael begitu amat membakarnya.“Berengsek! Beraninya kau menyentuh istriku!” Dengan penuh amarah, Michael menarik kasar kerah jas Gio mengahajar Gio tanpa ampun.BUGHBUGHBUGHMichael memukuli Gio membabi-buta. Emosi Michael tak terkendali. Apalagi ingatannya terus terngiang di kala Gio mencium bibir Casandra. Layaknya bara api yang menyentuh kulit