Share

19. Konfrontasi Etika

Agatha menciptakan atmosfer yang semakin ambigu. Bisikan kata-katanya seperti memicu lonjakan emosi. Angga merasa sensasi aneh merambat di seluruh tubuhnya, dengan setiap pori kulit berdiri. Keadaannya begitu rumit hingga rasanya otaknya hampir lumpuh oleh kebingungannya yang mendalam.

Tiba-tiba, dering ponsel Angga memecah keheningan yang memenuhi ruangan. Agatha memberikan Angga sentuhan ringan di dada, memberi isyarat bahwa dia sebaiknya menjawab telepon itu segera dan menuntaskan urusannya. Bahasa tubuhnya mencerminkan kekesalan, namun Agatha tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Keheningan yang tercipta seolah-olah memperkuat tekanan di udara.

Agatha melanjutkan rutinitasnya setelah mandi tanpa mempedulikan urusan Angga.

Angga melihat ID penelpon dan ternyata itu adalah Joshua.

Baru saja bertemu tapi kini sudah menelpon, Angga yakin ini bukan hal yang biasa. Buru-buru ia menggeser tombol jawab.

"Ya Josh, Apakah ada hal penting?" tanya Angga tanpa basa-basi.

"Hmm, ingin hasil opera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status