Share

22. Window di Dunia Nyata?

Saka menyerang Marcel secara cepat, Marcel bahkan tak menduga bahwa Saka menyerangnya. Dia menyadari bahwa dia sudah terpental cukup jauh, tubuhnya terasa sakit. Marcel tak terima dan ingin membalas, tapi tubuhnya terasa sakit dan serangan itu sangat cepat seperti dia berhadapan dengan Assasin di dalam game.

Nadine segera datang dan membantu Marcel untuk bangun, Marcel menampik tangan kekasihnya itu dan berusaha menopang tangannya ke tanah. Dia tidak mau terlihat lemah di depan Saka yang masih berdiri dan menatapnya. Marcel bangun sendiri dan masih memegangi perutnya. Dia merasakan perutnya cukup sakit, kekuatan Saka sungguh kuat.

”Kenapa kamu melakukan kekerasan, Saka! Dasar bodoh!” teriak Nadine yang tak percaya, Saka si sampah itu berani memukul kekasihnya.

”Jika aku dihina maka tidak masalah, tapi jika berani menghina Ibuku. Maka, aku tidak akan menerimanya. Ingat itu baik-baik.”

”Sial!” Marcel mendekati Saka, ”Aku akan membalasmu nanti. Satu pukulan, maka aku akan membalasnya. Ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status