Share

Pembunuh

"I'm going to feel crazy when I realize how much I love you."

Argghhh

Aveline berteriak heboh sambil memegang kedua pipinya yang memerah. Kakinya menendang-nendang selimut hingga tak berbentuk. Dia tidak bisa berhenti salah tingkah, ketika terus-menerus terbayang malam itu.

Bukan Cassian yang menggila, tetapi Aveline. Dia sudah seperti anak remaja yang kasmaran.

Bagaimana tidak? Penantian panjangnya terbayar sudah. Tiga kata keramat dari Cassian yang selalu dinantikannya, akhirnya bisa didengarnya. Cassian menyatakan cinta padanya.

Aveline merebahkan tubuhnya di atas ranjang, kedua tangannya direntangkan, pandangannya ke langit-langit kamar, dan bibirnya tidak berhenti tersenyum. Hatinya terasa penuh dengan kebahagiaan.

“Jadi kangen, deh.”

Aveline mengambil ponselnya, bersiap untuk menghubungi Cassian. Suaminya itu berangkat pagi-pagi sekali ke kantor. Katanya ada rapat rutin tahunan yang akan dihadiri ol

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status