Who are you?
Cause you’re not the girl, i falling love with... Baby
Who are you?
Cause nothing has changed, you’re not the same
I hate it...
I... i’m sick of waiting for love.... lo...ve...
I... i know that you’re the one... one...
Song by: Lauv feat BTS – Who?
Suara petikan melodi, serta alunan nada yang keluar dari bibir tipis Danish membuat dua gadis itu terpesona. Bahkan seorang pemuda jomblo yang ada di sana pun, ikut terpana. Mereka sama-sama takjub mendengar lantunan lagu menyayat hati yang dinyanyikan Danish siang itu. Diiringi desiran ombak dan angin yang mendayu-dayu.
“Dalem banget lagunya.” Pradnya berkomentar paling dulu saat Danish menghentikan petikan di gitarnya. “Sini ghue sawer dulu.”
Cup!
Danish menyengir geli sampai hidungnya berkerut saat Anya mencium seluruh bag
“Sayna...”“Hm?”“Lo nggak dicariin sama Ibu?”Sayna menoleh dan menatap wajah tampan pemuda itu. “Nggak. Memang kenapa?”“Soalnya tiap malem lo selalu hadir di mimpi gue. Hehehe.”Sampai hari ini Sayna bahkan masih mendecih pelan jika pikirannya sedang melayang dan terkenang kembali momen indahnya dengan Danish. Terlebih ini sudah malam, dia berjalan sendirian setelah menyelesaikan banyak kegiatan di kampusnya, melamun sepanjang jalan. Melelahkan sekali jadi mahasiswa kedokteran yang teladan. Dia bahkan tidak bisa tenang untuk sekadar mengambil napas.Blok urologi memiliki praktikum hingga 6 lab, padahal blok reproduksi yang 5 lab saja sudah membuat Sayna sesak napas. Dia menjalani kehidupan ekstrem di masa perkuliahan, di mana kemarin sore baru saja melakukan asistensi, hari ini praktikum dan besok mengumpulkan laporan untuk lusanya jadwal responsi. Setiap hari Sayna memulai kegia
Perempuan bukan permen karet yang jika sudah lelah dikunyah, tidak manis lagi, lantas disepah, dibuang begitu saja. Mereka juga bukan panti rehab yang bisa mengobati luka-luka batin para pria patah hati. Mereka begitu mulia, itu kenapa surga berada di telapak kakinya. Dan untuk semua pemikiran itu, Danish akhirnya berhenti menghakimi pilihan Sayna.Gadis itu pun manusia biasa, dia bisa melakukan kesalahan, entah disengaja atau di luar kesadarannya.“Yang itu cantik, namanya Swastamita.” Sayna memandang takjub pada box-box bayi di dalam ruangan berdinding kaca transparan yang tengah mereka kunjungi.Dia meminta izin pada Giovanni untuk bertandang ke kamar inap bayi di rumah sakit universitas karena kebetulan minggu ini Gio kembali berjaga di stase pediatric. Setelah diperbolehkan—meski jam besuk rumah sakit sudah habis, Danish dan Sayna bisa berada di sana, berdiri di luar ruangan para bayi yang baru dilahirkan. Menganggap seolah-olah tengah men
“Deep banget, njir. Yuk, Vin, ganti nama jadi Arvin Teguh aja.”Arvin tidak menggubrisnya ketika kelompok itu sampai di dekat Grand Caravan yang akan mengantar mereka ke kediaman Ranajaya. Dan hanya beberapa menit menempuh perjalanan darat setelah turun dari pesawat, Danish dan teman-teman tiba di rumah Pradnya dan Pramudya yang terkenal kaya raya, maka dari itu reaksi serta decak kagum yang bergaung dari anak-anak itu terdengar tidak aneh lagi.“Hai semua! Selamat datang!”“Haaaiiii!”Herdian, Hamam, Arvin dan Rafid menyongsong gadis berambut panjang lurus yang menyambut kedatangan mereka dengan wajah riang. Bahkan tampak tidak canggung saat gadis itu memberikan pelukan selamat datang pada tiap orang.“Apa kabar?” tanya Arvin memulai basa-basi. “Makin cantik aja.”Dikomentari seperti itu, sebelah alis Anya terangkat, kemudian dia melirik Danish dan mereka berdua t
Objective structured clinical examination atau OSCE merupakan salah satu ujian paling mengerikan bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan di bidang kesehatan. OSCE adalah metode untuk menguji kompentensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Dan hari ini Sayna bersama teman-temannya baru saja selesai menjalani tes paling mengerikan itu.Mereka berkumpul di ruang kosong yang biasanya dipakai sebagai tempat penyimpanan barang atau logistik fakultas, beberapa di antaranya ada yang duduk lesehan, berbaring, beberapa masih menunggu giliran masuk, menghafal teori, berdoa, makan camilan hingga kelompok yang sudah selesai ujian di ujung sana tengah melakukan sandiwara akikah bayi karena menemukan boneka peraga di sudut ruangan.Erwin yang berperan sebagai si ayah bayi menggendong anaknya hati-hati dan berkeliling untuk minta didoakan agar anak tersebut selalu sehat, tumbuh jadi anak yang berguna, berbakti
Crumbshot Medjol Dates Sourdough adalah apa yang Danish kerjakan di kelas memasaknya akhir-akhir ini. Dia dan Athifah dalam sekejap menjadi teman baik, wanita muda itu hanya 1 tahun di atas Danish, masih kuliah tapi sudah menikah. Kelihatan seperti anak sultan melihat merek pakaian dan mobil yang datang dan pergi dikemudikan oleh sopir pribadi.“Gimana?”“Aku punya 90% hydration pakai campuran wheat flour, 20 menit each stretch and fold. Buat kejar bulking-nya nggak lama, coach bilang nggak usah autolyse tanpa levain.”Athifah mengangguk setelah mendengar penjelasannya. “Kamu mau ke Bandung, kan? Katanya mau suruh pacar kamu cicip roti buatan sendiri.” Danish menyengir malu. “Aku bawain punyaku, tapi aku minta satu buat suami di rumah, ya. Sisanya boleh kamu bawa.”“Serius?” Danish berbinar melihat penampakan Rustic Bread
“Putus ya, Mas.”“Lho, Nduk, kenapa?”Pradnya memutar matanya malas, dia tidak suka berbasa-basi, tapi itu terdengar kasar jika diungkapkan terang-terangan.“Nduk, Pradnya Paramitha Cah Ayuku...”“Mas-nya kurang kaya. Nanti Ibu’e berisik, nggak merestui kita berdua, drama keluarga, malesin, Mas.”“Oalah... cuma gara-gara itu, toh? Nduk, Anya-ku tersayang, inget lho harta itu cuma titipan Tuhan.”Anya berdecak kecil. “Iya, aku tahu harta cuma titipan, makanya kita putus aja. Biar aku cari pacar yang dititipin harta lebih banyak daripada yang Mas punya. Wes ya, selamat tinggal, semoga Mas bahagia dan cepat dapat gantinya.”Pramudya tertawa tanpa suara mendengar adiknya berbincang dengan seorang lelaki yang berstatus pacar barusan. Kalau tidak salah, mereka baru berpacaran selama dua minggu, sebab Anya sudah punya seseorang yang pasti akan jadi masa de
“Boleh nggak, aku sayang sama Kakak?”“Boleh kok.”“Tapi keadaanku begini, Kak. Aku nggak cantik, nggak menarik, nggak pintar. Kakak yakin nggak apa-apa?”“Ya, nggak apa-apa.” Giovanni tertawa. “Kan yang sayang ke saya itu kamu, bukan sebaliknya.”Sayna mungkin tahu kalau Gio adalah tipe senior paling diincar se-fakultas tak peduli saat ini dia sedang coass. Namun mendengar langsung seseorang menyatakan cinta padanya baru kali itu dia alami. Sayna tak sengaja lewat dan pada akhirnya menguping pembicaraan Gio dengan adik tingkatnya di laboratorium. Dan untuk alasan yang tidak bisa dijelaskan, Sayna tersenyum mendengar jawaban pemuda itu.Gio yang dia kenal selalu baik hati, santun, gampang tertawa dan tersenyum, sehingga mungkin semua orang merasa dia gampang didekati. Tapi sampai saat ini nyatanya Gio masih sendiri, tidak pernah benar-benar berkencan, hanya dengan Sayna dulu kabar mereka j
Danish merasa jantungnya lelah sekali saat ini. Bulu kuduknya juga berdiri. Meski bukan pertama kali, tapi kenapa sensasinya tetap begini? Dia dan Sayna bergandengan tangan, sejak di alun-alun tadi hingga berjalan menuju parkiran. Danish buru-buru ingin sampai agar tautan tangan mereka bisa segera dilepaskan.Dia takut, jujur saja. Danish takut mereka melangkah lebih jauh. Dia takut melakukan hal yang sama seperti dulu karena tidak bisa menahan diri. Kadang-kadang pikiran dan hasratnya muncul disaat tertentu, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena terbiasa dengan Sayna. Danish tidak mahir melakukan itu dengan sabun atau semacamnya. Dan saat ini berusaha mati-matian menjaga diri mereka, menghindari terbunuhnya Arunika lain di masa depan.“Nish?” panggil Sayna saat mereka menuruni tangga menuju mobil Danish. “Bolu apa kabar?”Danish refleks tersentak. Tiba-tiba rasa takut langsung menyergapnya. Selalu ada dua kemungkinan untuk semua h