Share

Chapter 26

Ochi berjalan dengan pikiran linglung. Semua kesadarannya lenyap diserap habis oleh ciuman dahsyat Badai di dalam ruangan Raga tadi. Ochi tidak menyangka bahwa dibalik sifat kaku militer Badai, ternyata ada darah panas yang tersimpan juga di sana. Bibir Ochi sampai terasa bengkak dan menebal karena di habisi dengan ganas tadi. Pacaran sembilan hari paling cuma dicium di kening dan pipi. Ini sekalinya dicium dibibir. Malah live show di depan orang lain. Pak Polisinya ini memang benar-benar sesuatu sekali.

"Kenapa kamu diam saja, sayang? Kurang ciumannya? Mau nambah lagi? Oke, sini." Badai menarik tubuh Ochi merapat pada dadanya saat mereka sudah sampai di tempat parkir.

"Udah dong Pak, malu!" Ochi menepis wajah Badai yang sudah mendekati wajahnya dan langsung saja masuk kedalam mobil.

"Malu kenapa?"

"Masih nanya lagi? Malu karena Bapak mencium saya dengan sepanas itu di hadapan orang lain.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status