Share

13. Nina Smith

“Meha, apakah kau suka publisitas?”

“Nope. Menjadi pusat perhatian adalah antonim dari Meha.”

“Maka, kusarankan kau menunggu kami di pintu belakang, nanti kujemput di tangga darurat, bagaimana? Kalau big boy ini sih sudah biasa, biar dia jadi umpan bagimu untuk menjauhkan wartawan. Mereka akan mengerubunginya seperti piranha mencium darah.” Ray menepuk pundak Remi.

“Kau bawa topiku?”

“Tentu saja! Nih, tangkap!”

Remi sigap menangkap topi yang dilemparkan oleh Ray. “Aku titip Meha, Ray.”

“Sejak kapan kau percaya padaku? Kau tak takut nona cantik ini nanti malah memilihku? Benar kan nona? Pesonaku lebih menggoda dibandingkan berandalan tampan ini.”

Aku hanya tersenyum saja melihat interaksi mereka berdua. Baru ini aku melihat Remi bisa begitu terbuka dan menjadi diri sendiri saat bersama Ray. Di depanku saat ini menjelma seorang Remi yang bersikap sesuai usianya, bahkan di depan papanya sendiri ia tak bersikap seperti ini, tetap menunjukkan sikap stoic. Memunculkan rasa penasaranku terha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status