Share

258. Neraka (Tujuh)

Tempat itu terletak di tengah-tengah hutan. Begitu sepi dan sunyi. Bahkan, tirai tebal yang sudah Kiana sibakkan, hanya menunjukkan adanya sebuah panggung dan beberapa kursi VVIP. Cukup besar untuk dikatakan sebagai petunjuk biasa.

"Tempat apa ini?" gumam Kiana.

          Kiana hampir lengah. Ia terlalu fokus dengan kesunyian sehingga tidak terlalu memperhatikan sekitar.

Dor!

Dor!

Dor!

         Kiana mengambil pistol yang ia selipkan di pahanya. Ia menekan pelatuknya tanpa ragu. Serangannya sama sekali tidak meleset. Ia begitu ahli dan sangat lihai meski lawan menyerangnya dengan peluru yang sama.

Dor!

Dor!

Dor!

           Lagi-lagi, suara tembakan terdengar sangat nyaring. Wajah Kiana terkena darah, namun darah musuh yang mengenainya. Jas yang sangat cantik sudah ternoda.

"Bajingan itu, beraninya dia menipuku!" gertak Kiana sembari mengepalkan tangannya dengan erat.

       
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status