Share

305. Percayalah Padaku

Agnes merasa kepalanya sedikit pusing. Perlahan, ia membuka matanya. Ia menatap langit-langit asing dan termenung beberapa saat. Anehnya, saat ini Agnes sedang berada di atas pangkuan Arta. Arta mendekapnya sangat erat. Raut wajah Arta juga berbeda.

"Arta," panggil Agnes.

Arta menoleh. "Kau sudah bangun?" ujar Arta.

"Seperti yang kau lihat. Ngomong-ngomong, apa kau bisa menurunkanku?" pinta Agnes.

Arta tersenyum. "Kenapa? Apa kau malu?" goda Arta.

"Bu--bukan seperti itu," elak Agnes. "Ak--aku berat. Aku tidak mau kau ..."

"Hst!" Arta menempelkan jarinya di atas bibir Agnes. "Aku senang mendekapnya seperti ini," ujar Arta lembut.

"Ah! Baiklah."

Agnes mengalah. Bagaimana mungkin dia bisa menolak keinginan Arta, sedangkan raut wajah Arta penuh harap.

"Arta, kenapa aku bisa tertidur pulas? Kau mau membawaku ke mana?" tanya Agnes.

"Istirahatlah dulu. Aku akan menjelaskannya nanti setelah kita sampai, oke." Arta berusaha membujuk Agnes.

Kepekaan Agnes sangat tajam. Ia memalingkan wajahnya k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status