Setelah selesai sarapan dan ibu keluar dari kamar ku, aku segera menuju ruang kerja tuan duke. Walau heran dengan kedatangan mendadak ku, tuan duke segera mempersilahkan aku duduk dan meminta semua pelayannya untuk keluar. Tujuan ku menemuinya adalah untuk segera mengembalikan posisi seorang "duke" yang tengah di tempatinya itu kembali ke pemilik sebenarnya. Tapi jika diminta dengan baik aku ragu ia akan segera menyerahkan posisi itu, jadi aku berencana akan mengancamnya.
"tampaknya anda tidak memberitahukan tentang semua pekerjaan kotor anda pada istri anda tuan duke", kata ku membuka pembicaraan. Tuan duke memandang ku dengan tatapan tak suka.
"itu karena saya adalah seorang yang profesional yang bisa membedakan antara pekerjaan dan urusan pribadi", jawab tuan duke dengan suara yang tenang seolah tidak peduli dengan sindiran ku tadi.
"Lalu apa yang anda katakan pada istri dan anak anda ketika mereka bertanya bagaimana bisa anda yang dipilih oleh r
"Lalu kenapa anda membunuhnya?", tanya ku tajam pada tuan duke. Tuan duke lalu melanjutkan ceritanya ia menjelaskan ini semua bermula dari generasi kakek ku, ketika raja terdahulu masi bergelar putra mahkota dan kakek ku telah mendapat gelar dukenya, ternyata raja terdahulu tetap tak mendapat dukungan yang banyak baik dari bangsawan mau pun rakyat biasa. Ratu yang mengetahui hal ini kerap melampiaskan kemarahannya dengan memberikan tekanan pada anaknya tersebut. Disaat ayahnya, raja Graftan jatuh sakit pendukung duke Ophelium mulai bergerak untuk mendesak agar duke Ophelium I ditunjuk untuk menjadi wali raja selama raja sakit dan tak bisa mengerjakan kewajibannya. Para pendukung duke Ophelium saat itu merupakan orang-orang yang memiliki kedudukan dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan, hingga ratu pun tak dapat bergerak sembarang. Raja Graftan II yang masi bergelar putra mahkota saat itu dikatakan menemui salah seorang pria yang tengah dip
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya? kenapa ayah ku harus dibunuh kalau dia ada dalam keadaan tidak bisa berbuat apa pun seperti itu?! dia hanya hidup menjadi boneka raja", aku bertanya, aku benar-benar frustasi saat ini. Tuan duke lalu menjelaskan kalau beberapa tahun kemudia raja mendapati ayah ku memiliki data tentang perdagangan budak yang selama ini dirahasiakannya. Raja benar-benar murka saat itu dan ingin menyingkirkan ayah ku. Tapi keadaan politik saat itu akan kacau jika tiba-tiba pemimpin fraksi kerajaan yang selalu menyokong raja tiba-tiba dihukum mati. Fraksi bangsawan bisa saja memanfaatkan momen ini untuk memberi pukulan balik pada raja dan fraksi bangsawan. Karena itu raja meminta ayah ku untuk mengakhiri hidupnya sendiri beserta keluarganya jika tidak mau dibunuh diam-diam oleh pasukan shadow. Saat itu ayah ku lalu memohon pada raja agar cukup dirinya sajalah yang dihukum karena istri dan anaknya tidak tau apa pun. Tapi raja kem
"Lalu apa dokter itu benar-benar memeriksa ku?", tanya ku pada ibu. Aku benar-benar takut karena telah sadar kalau Raja Graftan II adalag orang gila yang brutal dan terobsesi dengan saudara tiri beserta keturunannya. Ibu lalu menjelaskan kalau dokter kerajaan itu adalah orang yang dikenalnya di masa lalu. Ketika datang ke ke diaman Ophelium, dokter itu segera memberitahu ayah dan tuan duke kalau ia datang dengan dua buah pilihan.Pertama,jika hasil pemeriksaan ku saat itu menunjukkan tanda-tanda kalau aku tak akan bisa bertahan hidup, maka ia akan meninggalkan kediaman Ophelium begitu saja. Kedua,jika ternyata aku hanya tidak sadarkan diri biasa dan akan segera sadar, maka ia harus memberi racun agar aku mati dan menyamarkan kematian ku sebagai efek dari kecelakaan itu, bukan karena racun.Benar-benar pria tua gila!"karena aku masi hidup hingga sekarang, apa itu berarti saat itu aku bena
Beberapa hari berselang, sebuah kereta kuda milik istana datang ke kediaman Ophelium. Raja mengutus salah satu sekertarisnya untuk menyerahkan surat undangan khusus untuk ku. Itu hanya undangan biasa untuk meminum teh bersama di istana, tapi karena raja mengutus sekertarisnya untuk mengantarkan undangan itu secara langsung, banyak orang yang menaruh perhatian pada ku. Esoknya aku datang berkunjung ke istana di waktu yang telah dipilihkan oleh raja langsung. Ketika memasuki istana, aku bisa merasakan ada banyak pasang mata yang menatap ku secara tajam. Tampaknya orang-orang masi tertarik dengan ku, namun sebenarnya mereka pasti memiliki tujuan tertentu. Ketika memasuki ruang raja bersama dengan kepala pelayan, aku merasa takjub dengan ruangan itu. Ruangan itu bagaikan tambang emas, bahkan gagang pintunya pun dilapisi dengan emas dan kenop pintunya terbuat dari berlian. Aku tak pernah menyangka sebelumnya bahwa raja adalah tipe manu
Dua minggu berlalu setelah Arrahad kembali ke akademi tempat dia menempuh pendidikan, kami kembali pada aktivitas harian kami. Tuan duke yang sibuk mengurusi urusan eksternal dukedom Ophelium, sementara untuk urusan internal sudah dipercayakan pada ku. Alejandro yang telah menyelesaikan pendidikannya, diminta oleh ayahnya, tuan duke untuk bekerja sebagai asisten ku. Tuan duke berkata selama ini ia banyak dibantu oleh Alejandro, sehingga menempatkannya disisi ku sebagai asisten sekaligus sekertaris adalah hal yang baik. Aleandro jelas lebih mengenal pekerjaan ini dari pada aku dan bisa membantu ku dibanyak hal terutama berkaitan dengan hubungan antar bangsawan lainnya yang mana kebanyakan aku belum mengenal para bangsawan sekaligus jabatan mereka, sehingga aku mendukung saran itu. Terlebih Aleandro termasuk ke dalam list orang-orang yang bisa ku percaya. Dengan bantuan Aleandro aku mulai mengurusihi keperluan internal dukedom Oph
Esoknya aku memutuskan untuk memikirkan tindakan apa yang harus ku buat terkait penasehat keuangan untuk urusan internal keluarga Ophelium yang ditunjuk langsung oleh putra mahkota itu. Karena akses untuk mendapat daftar nama pekerja dikuasai olehnya, aku menjadi sedikit kesulitan, aku juga tidak mungkin meminta langsung padanya karena sekali pun hubungan diantara kami adalah "tuan dan majikan", fakta bahwa hal ini tidak berada di bawah yuridiksi ku membuat ku tak bisa mengusik tuan penasehat tersebut. Terlebih aku menemukan ada hal yang tidak beres dengan pengaturan aset pribadi ku. Jumlah harta yang ku miliki hingga saat ini tidak jauh berbeda dengan jumlah harta ku di tahun-tahun sebelumnya. Sangat mencurigakan bukan? Apalagi dengan kenyataan bahwa bisnis milik keluarga Ophelium yang kian berkembang dengan pesat. Jumlah ini jelas tak sejalan dengan kenyataan itu. Sebagai penerus keluarga yang sah sudah sewajarnya kalau aku yang akan
Sebulan kemudian, atau tepatnya saat perayaan tahun baru di istana, aku mendapat begitu banyak pujian dari para bangsawan atas tindakan ku. Mereka memuji ku sebagai orang yang bijak karena penyelesaian daerah sengketa sebelumnya. Ada juga yang memuji ku karena dalam jangka waktu yang singkat aku dapat menyingkirkan pekerja ku yang korup. Walau aku senang dengan pujian tersebut, aku merasa terbebani dengan sindiran yang mereka tujukan pada tuan duke yang mereka cap gagal melaksanakan tugasnya. Bahkan ada yang berkata:"itulah sebabnya rakyat jelata yang menerima gelar bangsawan tidak akan pernah bisa melakukan pekerjaan bangsawan asli dengan baik walau mereka telah berusaha sekeras mungkin. Darah kita denganmereka jelas berbeda" Pernyataan itu jelas kelewatan dan telah mencoreng nama baik tuan duke, terlebih saat mengatakannya mereka berpura-pura tak melihat Alejandro yang berdiri tepat di sebelah ku. Alejandro hanya d
Esoknya aku menulis surat untuk mengucapkan selamat tahun baru dan harapan ku yang terbaik untuk Nyonya Sereva. Aku juga tak lupa untuk menyertakan hadiah kecil, berupa teh Chamomile yang sengaja ku pilih karena sebelumnya saat bertemu Nyonya serevia sempat bercerita kalau belakangan ia sulit tidur. Aku harap dengan meminum teh ini beliau dapat memiliki tidur yang baik. Belum sempat surat yang tengah ku tulis selesai, tiba-tiba Gilliard mengetok pintu. Tapi kali ini ia tidak sendirian, ia membawa seorang pria bersamanya. Pria itu mengenakan jubah lengkap dengan tudung yang membuat wajahnya sulit untuk dilihat. Siapa sebenarnya pria ini dan kenapa Gilliard membawanya ke ruangan ku?"tuan muda, maaf karena saya datang tampa memberi kabar", ujar Gilliard sambil menundukkan kepalanya."Tak apa Gilliard, tapi ada apa ini? dan siapa pria dengan jubah tertutup ini?", tanya ku balik. Bukannya menjawab pertanyaan ku, Gilliard