Setelah itu ia pun kembali ke ruangan dan duduk di kursi kerjanya. Kemudian ia pun menatap sejumlah berkas yang kini ada di atas mejanya.Semua terasa biasa saja, hingga ia membuka berkas yang paling atas."Akhh!" Ia menggaruk-garuk kepalanya ketika tiba-tiba wajah Eve melintas di pikirannya.Akhirnya ia pun menutup berkas itu kembali dan memilih untuk menyenderkan tubuhnya di kursi yang diduduki saat ini.Ia menatap ke langit-langit ruangan itu dan kemudian menghela napas panjang. "Ah kenapa aku konyol sekali tadi," gumam Keanu kemudian mengusap-nguasa wajahnya.Ia mengingat bagaimana kejadian saat di rumah sakit tadi. "Pasti dia sedang menawarkanku saat ini," ujarnya lagi sembari membayangkan wajah Eve yang sedang menatawai dirinya.Cukup lama Keanu mendongakkan kepalanya sembari melamun dengan mata yang terus menatap ke arah ukiran di langit-langit ruangan itu, hingga tiba-tiba sebuah ketukan muncul dari arah pintu masuk ruangan itu, mengejutkannya.Keanu pun langsung mengubah sika
Malam harinya."Kamu yakin kita harus ke sana?" tanya Eve dengan suara yang sudah lebih baik dari sebelumnya."Tentu saja. Kakek mengundang kita untuk makan malam bersama," sahut Keanu yang baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi pinggangnya.Eve yang saat ini sedang berdandan di depan meja rias pun menoleh."Tapi ...." Ia pun langsung menutup sebelah matanya."Tapi apa?" tanya Keanu dengan santai sambil mengerutkan dahinya ketika melihat ekspresi istrinya itu."Memangnya tidak ada baju mandi, kenapa kamu menggunakan handuk seperti itu," protes Eve."Memangnya kenapa?" tanya Keanu balik.Eve pun langsung menggeleng pelan dan kemudian kembali menatap kembali ke arah kaca rias yang ada di depannya."Apa kamu malu?" ejek Keanu. "Bukannya kamu suka melihat hal-hal seperti ini? Atau jangan-jangan otak kamu ikut keracunan kemarin."Eve pun kembali menoleh ke arah suaminya yang sedang bertelanjang dada itu. "Nih aku lihat nih," sahutnya sembari memandang
Mata mereka berdua pun terpana selama beberapa saat ketika melihat Keanu yang keluar dari kamar ganti sembari memasukkan lengannya ke kemeja biru langit yang sedang dipegangnya. Mereka dapat dengan jelas melihat otot perut Keanu yang menggoda dan menikmati pemandangan menyejukkan mata tersebut."Kenapa?" tanya Keanu tanpa merasa bersalah sedikit pun karena telah mengganggu relaksasi mata dua wanita yang ada di kamar apartemen tersebut.Sontak saja Eve dan Alexa langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah berlawanan."Oh iya, ada apa Anda kemari?" tanya Keanu dengan sikap dinginnya.Alexa yang sadar pertanyaan itu untuk dirinya pun langsung kembali menoleh ke arah Keanu dan tersenyum hangat. "Aku kemari untuk mengantar kue yang aku beli tadi di jalan," ucapnya sambil menatap ke arah goodie bag yang saat ini dipegang oleh Eve.Tapi sesaat kemudian Alexa menatap Eve dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan ekspresi terkejut.'Ada apa lagi,' batin Eve saat melihat ekspresi tetangga ap
"Oh Paman, maaf aku tidak bermaksud mengungkit masalah kemarin," ujar Keanu dengan ringan sembari memberikan senyum ramah di wajahnya.Dan setelah semua orang yang masuk ke dalam ruangan itu duduk di kursi masing-masing, termasuk Tuan Howgins dengan kursi rodanya. Eve pun menimpali kalimat Keanu."Iya Paman, Keanu tidak berniat mengatakan hal seperti itu, aku percaya padanya," ujarnya lalu menatap mesra ke arah suami yang duduk di dekatnya itu."Aku mengerti, tidak perlu dijelaskan lagi," sahut Tuan Stenly dengan ekspresi kaku di wajahnya.Dan seperti biasa, setelah semua orang berkumpul di dalam ruangan itu, Gustavo segera memberi tanda pada pelayan agar menghidangkan menu makan malam di atas meja besar tersebut.Disaat para pelayan sedang sibuk membawa makanan masuk dengan hati-hati, tiba-tiba Tuan Howgins berdehem dengan cukup keras, hingga membuat semua orang terkejut bahkan para pelayan pun langsung berhenti bergerak.Dan tentu saja semua sorot mata langsung tertuju padanya, semu
Setelah lebih dari setengah jam akhirnya makan malam pun selesai. Semua hidangan di meja makan telah dibersihkan. Namun tidak seperti biasanya, saat ini Tuan Howgins tidak langsung meninggalkan ruangan tersebut hingga membuat semua orang yang ada di sana juga masih tetap duduk di tempat yang sama."Kapan kamu akan pulang?" tanya Tuan Howgins tiba-tiba.Sontak saja semua yang ada di ruangan tersebut mengarahkan tatapan mereka pada laki-laki tua tersebut.Terlebih lagi Keanu, ia langsung menghela napas panjang karena sadar kalau pertanyaan itu ditujukan untuk dirinya."Kondisi Eve belum stabil, aku akan pulang setelah dia benar-benar sembuh. Sementara itu kami akan tetap tinggal di luar, tapi tenang saja aku tetap akan melakukan kewajibanku di perusahaan," jawab Keanu dengan tenang."..."Suasana di ruangan itu pun kembali sunyi setelah jawaban dari Keanu selesai diucapkan.Dan beberapa saat kemudian Keanu berdehem untuk memulai kembali perkataannya. "Besok aku akan mengadakan konferens
Setelah itu, tanpa menunggu sahutan dari Rosella, Keanu pun berbalik badan lalu berjalan melewati pintu utama sembari menggenggam erat tangan Eve.Tentu saja tanpa berpikir panjang Eve pun langsung menuruti tarikan Keanu.'Ah jadi baper kan,' gerutu Eve sambil menepuk keningnya dengan tangan kiri ketika mereka sudah sampai di teras rumah."Ada apa? tanya Keanu sembari terus menggandeng tangan istrinya sampai di halaman rumah besar tersebut."Tidak apa-apa, kamu hanya melupakan sesuatu," sahut Eve."Melupakan apa?""Kamu lupa kalau kita hampir sampai di mobil, jadi tidak perlu menggandeng lagi," jawab Eve sambil melepaskan tangannya dari pegangan Keanu.Keanu pun terdiam sesaat ketika Eve dengan kasar melepaskan genggamannya. Ia berhenti dan menatap Eve yang saat ini berjalan ke arah mobil mereka tanpa menoleh sedikit pun pada dirinya."Kenapa dengan dia," gumamnya.Kemudian ia melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam mobil seperti yang beberapa saat lalu Eve lakukan."Kita pulang ata
Lima menit kemudian di dalam mobil Nick. Saat ini Eve tengah merubah posisi jok yang sedang didudukinya, ia merebahkan tubuhnya di sana."Jadi kamu jatuh cinta sama laki-laki ganteng itu?" tanya Nick ingin memperjelas curahan hati Eve yang baru saja ia dengar.Eve yang saat ini sedang menatap langit-langit mobil itu pun langsung menghela napas panjang "Bukan, aku bukan jatuh cinta. Aku ini hanya ...." Ia tak bisa melanjutkan kalimatnya."Benar kan, sudah aku bilang itu namanya jatuh cinta. Tapi wajar saja sih kalau kamu suka dengan laki-laki ganteng, aku saja juga mau pada dia, andai dia mau padaku," canda Nick. "Tapi bukannya wajar kalau kamu jatuh cinta pada dia? Itu malah lebih bagus, kalian kan memang sudah resmi."Eve pun langsung melirik tajam ke arah sahabatnya yang sedang menyetir tersebut. "Sebenarnya dari tadi kamu dengerin nggak sih." Eve mengerucutkan bibirnya."Dengar-dengar, ya tapi kan kita tidak tahu pasti pikirannya, kamu saja tidak terus terang pada dia," sah
"Iya," sahut Keanu dengan santai sambil memakai pakaiannya karena ia baru saja selesai mandi dan sekarang sedang berada di dalam ruang ganti."Astaga Key, are you crazy?""Gila? Maksud kamu?" Keanu balas bertanya pada orang yang ada di dalam panggilan tersebut."Tentu saja kamu gila, bisa-bisanya kamu meninggalkan dia di pinggir jalan sendirian. Kamu tahukan bahaya bagi seorang wanita kal-""Tunggu," sela Keanu. "Jangan samakan dia dengan wanita lainnya. Dia bisa mengalahkan beberapa laki-laki sekaligus jika dia mau," imbuhnya."Key otak kamu tertinggal di mana? Oke, mungkin saja dia bisa bela diri atau apalah. Tapi kalau orang-orang itu menggunakan senjata atau obat untuk membius dia, dia bisa apa?" Orang yang ada di dalam panggilan tersebut menghirup napas dalam-dalam lalu kembali berkata, "Lagi pula Key kamu itu suaminya, itu tanggung jawabmu untuk menjaganya. Walaupun kata kamu dia bisa menjaga dirinya, tetap saja itu tanggung jawabmu ...(bla-bla-bla)"Dan di saat Leon menceramahi