Share

Office Boy

"Ve," panggil laki-laki yang sedang berdiri dekat pintu kantin.

Eve pun langsung menoleh. "Ya?"

"Kamu kenapa?" tanyanya lagi.

Eve pun langsung menunduk dan menggeleng pelan.

"Sakit."

"Astaga, Tuan Gabrie ... el. Pagiku sudah sangat kacau gara-gara kamu, kenapa sekarang kamu malah ada di sini," ketus Eve yang ingin sekali memukul wajah ganteng laki-laki di depannya itu.

Namun bukannya marah karena Eve memarahi dirinya tapi Gabriel malah tersenyum lebar. "Aku mengerti. Aku ke sini hanya untuk berterima kasih pada kamu untuk dasi dan juga jas yang sudah kamu cucikan," ucapnya tenang.

Iris mata Eve bergerak, melirik ke arah jas dan dasi yang dimaksud. 'Ah, orang ganteng mah emang tetap saja ganteng mau pakai apa pun,' batinnya sembari berganti menatap wajah Gabriel.

"Iya, sama-sama." Setelah mengatakan hal itu, Eve pun melangkah kembali.

Namun sedetik kemudian tangan Gabriel langsung mencekal lengannya hingga membuat Eve berhenti dan menoleh. "Apa lagi?" tanya Eve dengan ketus seperti beb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status