Share

43. Orangtua Dean

Sherly tahu pamannya sengaja meninggalkannya berdua dengan Dean setelah makan siang mereka selesai. Ia yakin pamannya memberikan kesempatan pada Dean untuk berbicara dengannya.

Pamannya jelas menyukai Dean, terlihat dari penerimaannya pada pria itu. Jika Dean bukan orang yang tepat di matanya, pamannya itu tak akan mungkin mau repot-repot untuk duduk dan berbincang dengannya.

"Sayang ... " Dean meraih jemari Sherly dengan lembut ketika mereka duduk berdampingan di atas sofa yang nyaman.

"Aku tak tahan dengan diammu. Tolong jangan menyiksaku lagi." Dean menatap Sherly dengan tatapan memohon. "Aku benar-benar tak tahu mengapa ia tiba-tiba muncul di hadapanku, sungguh."

"Tolong, maafkan aku." Dean kali ini mengecup jemari Sherly perlahan.

Sherly menghembuskan napasnya kemudian. "Aku tahu itu bukan salahmu Dean." Ia akhirnya luluh dan menatap mata Dean yang penuh pengharapan. "Aku kesal mengetahui fakta bahwa rumah yang selama ini kau tinggali ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status