Happy reading
....
"Bagus deh akhirnya lo sadar diri juga buat balas budi." Jira menatap acuh kearah jihan yang sekarang tertunduk dihadapannya.
"Seenggaknya gue harus bilang makasih ke lo karena mau gantiin gue buat jadi menantu anak keluarga Koo yang cacat itu,Dan gue ngerasa bebas kalau lo udah gak jadi parasit lagi di keluarga gue."
Jihan hanya bisa menatap bebatuan kecil di bawah kakinya seraya menahan kesal.
Untung lo anaknya tuan park,batinnya yang terus berkecamuk karena kesal.
"Kemungkinan besar nanti malam keluarga Koo kesini buat ngomongin masalah perjodohan itu gue gak mau lo sampai keliatan cantik dimata mereka jadi lo gak boleh dandan!" Tukas Jira kemudian pergi meninggalkan Jihan yang sekarang merosot kebawah.
"Gila tu orang." Dengusnya kemudian bangkit dan berjalan menjauhi taman belakang.
Setidaknya dia udah punya kesepakatan sama tuan Park untuk jaga-jaga supaya kejadian yang buruk tidak terjadi.
"Seandainya waktu itu bi dain gak di pecat." Lirihnya.
Memori kejadian menyakitkan itu terkadang mengganggu nya.Kejadian dimana ia tidak sengaja menemukan jam tangan dan menjualnya untuk biaya berobat keponakan bibi dain.
Tapi sayang ternyata jam itu milik kak sungjae yang merupakan menantu keluarga itu.
Masalah itu yang membuat Bibi dain di pecat karena membela Jihan, dengan mengatakan kalau Jihan melakukannya untuk membantu dia membayar biaya rumah sakit.
Entahlah setidaknya sekarang Jihan tau kalau Bibinya itu baik-baik saja dan sudah mempunyai mata pencaharian baru.
"DORR!!"
Jihan tersentak tatkala tangan Woojin menempel di kedua pundaknya.Woojin dengan tampang tak berdosanya tersenyum kearah Jihan.
"Ngapain sih ngelamun disini?" Tanya Woojin penasaran.
"Kakak yang ngapain disini? Bukannya Kak woojin baru pulang dari jeju ya?" Kini giliran Jihan yang bertanya.
"Iya nih,Tapi kangennya sama kamu aja."
Jihan tersipu...dia lantas memukul pelan lengan woojin.
"Kak woojin ada-ada aja."
"Iya beneran han,aku kangennya sama kamu doang."
Boleh gak sih Jihan Baper?
...
Jihan
"Silahkan duduk."
Gue deg-degan parah tatkala keluarga Koo datang dengan formasi lengkap.
Ada Nyonya Koo dan Juga Tuan Koo hanya saja ada laki-laki muda yang duduk di kursi roda dengan tatapan datar menatap sekitar."Sebelumnya,Saya minta maaf karena telah memaksa melakukan perjodohan ini." Ucap Nyonya Koo yang memulai pembicaraan.
"Ah tentu tidak apa-apa,Wajar saja kalau seorang ibu menginginkan yang terbaik bagi anaknya."
Jujur pas denger mak lampir ngomong gue pengen muntah.Ternyata dia berbakat jadi Aktris kalau gitu kenapa gak coba casting aja ya?
"Itu siapa? Itu jira ya?" Sapa Nyonya Koo Ramah seraya memandang kearah gue.
"Bukan." Kali ini Tuan park yang jawab.
"Loh?"
"Dia Jihan,Dia yang akan menggantikan Jira menikah dengan Tuan muda Jungmo."
Dari raut wajah terkejut keluarga Koo gue udah bisa pastiin mereka pasti kesel banget.
Ya gimana gak kesel? Ibaratnya tuh keluarga koo udah nawarin berlian eh malah dikasi batu.
Tapi seenggaknya ada satu orang yang punya tatapan datar dan gak berkutik daritadi.
"Bukannya tanpa alasan saya ingin Jihan yang menjadi istri tuan muda jungmo,Hanya saja Jira masih terlalu dini untuk itu sementara Jihan baru saja lulus SMA kemarin."
Nyonya Koo terlihat menimbang ucapan Tuan Park.Terlebih lagi saat melirik kearah putranya.
Jujur aja nih ya,Tuan muda keluarga Koo itu sebenarnya ganteng banget.Tapi sayang aja dia punya kekurangan fisik.
"Baiklah saya akan memaklumi itu,Saya harap kamu bisa bertahan dengan putra saya."
Gue melirik ke seluruh penjuru ruangan dengan desain royalnya.Rata-rata rumah ini punya warna gold di sekitar dindingnya.Perlu dicatat Koo Jungmo yang 2 jam lalu udah resmi jadi suami gue adalah Anak tunggal keluarga Koo.Yang otomatis semua kekayaan ini miliknya seorang,Tapi kenapa banyak yang menolak si tampan kursi roda itu?"Jihan." Gue menoleh mendapati Nyonya Koo yang sekarang tersenyum dan menghampiri gue."Selamat datang di keluarga kami nak." Deg!Pelukan itu...Peluk
Happy reading...Gue masuk kedalam kamar Kak Jungmo dan mendapati laki-laki itu lagi tidur pulas banget padahal jam udah nunjukin pukul 08.00 pagi."Kak jungmo." Panggil gue sambil sesekali teken-teken bahunya.Gak lama setelahnya Kak jungmo menggeliat pelan.Dia membuka kedua kelopak matanya.Dia ngeliatin gue dari atas sampe bawah.Gue yang diliatin secara intens kaya gitu reflek meluk diri sendiri."Ke-kenapa kak?" Grogi rasanya diliatin gitu.Apalagi Kak Jungmo ngeliatinnya sampe gak kedip."Kak?"Dia menggeleng pelan kemudian duduk dengan menyandarkan kepalanya di kepala ranjang."Ayo kak aku bantu ke kamar mandi." Gue udah menawarkan bantuan dengan setulus mungkin.Tapi kak jungmo cuman diem dan milih buat melamun daripada balas ucapan gue pake isyarat ngangguk atau geleng.
"Kamu jangan sampai lupa jadwal rutin jungmo chek up." Ucap Mama yang terus-terusan ngasi wejangan,Bagaimana siklus chek up rutin yang biasa dilakuin sama kak jungmo."Kalau kamu udah paham mama sama papa bakal pergi dan kemungkinan besar tiga hari kedepannya mama baru pulang." Ah iya gue sampe lupa kalau kedua mertua gue ini adalah orang yang super sibuk.Setelah itu Papa dan Mama koo pamit kepada kami.Yang pastinya gak ada ekspresi yang kak jungmo tampilkan."Kak gak sedih gitu ditinggalin sama papa sama mama?" Tanya gue reflek.Maklum sifat bar-bar gue kayanya kambuh lagi.Kak Jungmo geleng.
Happy reading...Daritadi kak jungmo keliatan gelisah gitu tiap ngeliat anak SMA yang lewat di sebelah mobil.Dia langsung meluk lengan gue erat banget.Seakan-akan ada ketakutan tersendiri setiap kali dia melihat seseorang mengenakan seragam putih abu-abu tersebut.Gue mencoba untuk menenangkan dia yang memang keliatan gemeteran dan takut."Udah kak gak apa-apa." Ucap gue seraya mengelus tangannya yang tidak ingin lepas memeluk lengan gue."Tuan muda memang suka seperti itu nona,Sebenarnya ini bukan mobil yang biasa tuan muda pakai." Gue menoleh dengan terkejut saat pak supir
Happy reading...Hari kedua Papa dan Mama koo pergi dan meninggalkan gue sama kak jungmo dirumah.Semenjak kejadian kemarin kak jungmo sedikit berbeda.Iya dia berbeda dia bener-bener usil banget.Dari mulai suapin dia sarapan lahTerus bantuin dia milih bajuDan sekarang dia yang minta gue buat ngeringin rambutnya yang basah karena baru aja selesai mandi."Kak aku gak terlalu ngerti bahasa isyarat nih,kakak mau ngajarin aku gak?" Tanya gue asal.Biar gak hening-hening amat sih sebenarnya.Kak Jungmo ngangguk."Makasi kak."Gak lama setelah gue bantuin dia ngeringin rambut dan keluar bentar eh dia udah mencet-mencet bel dan bikin jam tangan gue geter.Oh iya ya kalian belum tau kalau mama koo ngasi gue jam tangan yang bis
Happy reading..."Jungmo sarapannya diabisin dong nak." Titah mama yang sekarang sibuk ngurus jungmo.Gue sama papa koo mah bisa ngurus sendiri.Tapi tiba-tiba mama ngelirik kearah gue dengan pandangan penuh tanda tanya."Jungmo daritadi ngelirik kamu han." Ucap mama bikin gue keselek gara-gara bikin kaget pas lagi makan."Hah?""Jungmo ngode kali pengen disuapin." Tambah Papa.Gue malu sendiri terus ngelirik kearah kak jungmo yang ngode pake tautan alisnya dan ngelirik kearah sendok yang di pegang mama."Iya iya,sini ma biar jihan yang suapin kakak jungmo tersayang." Ucap gue ceplos yang bikin telinga kak jungmo sedikit memerah.Mama dan papa yang melihatnya tersenyum senang.Membiarkan gue yang sekarang menyuapi Kak jungmo dengan telaten.Sok telaten emang.Padahal nyuapin diri sendiri aja tadi ham
"Mama liat kak jungmo gak?" Ucap gue yang baru aja bangun dari tidur nyenyak setelah sekian lama."Ada tuh di taman belakang lagi belajar jalan." Gue cengo.Maksud mama apa ya? Kak jungmo belajar jalan??"Kok bengong?" "Hahh? Oh iya mama mau dibantu masak gak?" Tawar gue yang langsung dijawab anggukan oleh mama mertua.Kita masak bareng sampe gak sadar kalau papa sama kak jungmo udah selesai dari acara untuk membantu kak jungmo supaya bisa lepas dari kursi roda."Wah asyik ban
Happy reading...Mama sama papa bahkan bersekongkol buat bikin gue sama kak jungmo makin lengket.Apalagi setelah mama bisik-bisik tetangga ke gue tentang apa yang kak jungmo katakan padanya lewat bahasa isyarat."Jungmo semangat belajar jalannya biar bisa punya debay."LAH ANJIR BANNGET KAN?!Apalagi setelah confess kemarin kak jungmo mulai nunjukin sifat yang gak pernah gue duga.Masa dia ngerengek-ngerengek minta di suapin lah? minta di pilihin baju lah? bahkan dia minta cium.Untungnya gue sayang sama dia eaaa.Asal gak minta yang gridnya lebih tinggi setelah cium.Kalau itu no no no dulu untuk saat ini.Gue noleh pas kak jungmo nyentuh bahu gue.Entahlah gue lagi banyak pikiran sekarang,padahal udah gak ada yang perlu dipikirin.Kak Jungmo natap gue seolah-olah dia berkata lewat