Share

Bab 22

"Om jangan pergi."

Rengek Aylin dengan manja kala mobil mewah yang ia naiki sudah tiba dihalaman rumah. Gadis itu masih saja memeluk tubuh Enzo dengan mesra.

"Sayang aku harus pergi," ucap Enzo mencoba melerai pelukan Aylin.

Namun gadis itu menggeleng. Ia justru semakin mengeratkan pelukannya. Entah mengapa Aylin merasa berat melepaskan Enzo. Tentu saja karena laki-laki itu sudah mengobrak-abrik pertahanannya. Ah pipi Aylin kembali memerah mengingat ciuman pertamanya beberapa saat yang lalu. Jantungnya pun ikut berdebar kembali.

"Nanti kamu gak jajan kalau aku gak kerja."

Mendengar hal itu Aylin segera bangkit dari tubuh Enzo. "Gampang tinggal minta bunda," sahut Aylin tanpa dosa.

Enzo mencubit kedua pipi Aylin serentak. Mudah sekali gadis remaja itu menjawab. Apa tidak pernah terlintas dipikiran Aylin betapa susahnya mencari uang. Mungkin memang pikiran Aylin belum sampai kesana.

"Kamu masuk ke rumah, aku harus segera pergi."

Lagi Enzo membujuk Aylin namun gadis itu kembali bergelay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status