Share

Jangan Jadi Pengecut

Mai keluar dari ruang rapat sembari menggandeng lengan Qai dengan erat. Ikut masuk ke ruang sang kakak seraya menunggu Raj, yang siang hari ini menyempatkan diri menjemput Mai untuk makan siang.

Pekerjaan sang suami memang sudah tidak sepadat dahulu kala, jadi Raj sudah bisa keluar kantor ketika jam istirahatnya tiba. Seperti saat ini, meskipun ada supir pribadi yang bisa mengantarkan Mai ke mana pun, tapi Raj ngotot ingin menjemput Mai seorang diri di Casteel High.

“Kata enda, calon bayimu perempuan, ya, Mai?” Qai menutup pintu kerjanya setelah Mai lebih dahulu masuk ke dalam.

“Hu’um.” Mai berjalan pelan menuju kursi kebesaran Qai lalu duduk di sana dengan helaan lega. Duduk bersandar memejamkan mata, sembari menarik napas dalam-dalam untuk menikmati suasana yang sudah lama tidak dirasakannya. “Pasti cantik kayak aku.”

Qai berdecih seraya menghempas tubuhnya di sofa. “Sejak kapan kamu jadi narsis begini?”

“Bawaan bayi.” Mai menjawab sekenanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Luspita Gusti
tiap jam thor plisss up lg plisss muachhh
goodnovel comment avatar
Caroline
ini w ga ngerti kenapa banyak banget yang mau mai sama Endy ...
goodnovel comment avatar
Ismaya Melaningsih
asyik... double up... lanjut ya thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status