Share

Bab 24

Suasana di malam itu sungguh membuat hati pria manapun akan menangis melihat wanita yang ia sayangi tertidur lemah di atas kasur akibat jarum suntik sebagai obat penenang.

"Aku benci jika melihatmu marah Clo, tapi aku lebih benci bila sekarang kau terbaring lemah di sini, " Piero menyentuh pipi Cloris dengan lembut.

Piero berdiri mendekati dokter kepercayaan nya, "apakah anakku baik-baik saja?"  Tanya Piero.

"Tenanglah dia selamat, janinnya masih kecil, begitu pula dengan rahim yang masih berada di sekitar panggul, Sehingga, jatuh saat hamil selama trimester pertama tidak akan memengaruhi janin atau plasenta." perjelas sang dokter.

"Terimakasih." Piero sungguh bahagia mendengar bahwa Cloris tidak keguguran.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status