Share

Ch. 95 We Wil See

"Nih."

Arnold menoleh, tampak amplop berwarna emas itu disodorkan Sisca yang baru saja pulang dari coffe shop mereka. Undangan? Siapa yang menikah?

"Undangan siapa?" ia meraih benda itu, alisnya berkerut, sementara Sisca duduk di sisinya di meja makan, meraih cangkir berisi kopi milik Arnold dan menyesapnya.

"Ini kan ...." Arnold tertegun membaca nama yang tertulis di sampul undangan itu, jangan bilang kalau Rizal yang tertulis di sampul undangan itu adalah ....

"Tadi dia mampir ke cafe, nganterin itu dan minta supaya aku dateng ke acaranya." jelas Sisca sambil meletakkan cangkir yang isinya tinggal ampas kopi di dasar cangkir itu.

Arnold tersenyum, meletakkan undangan itu di meja dan menatap Sisca dengan seksama. Secepat itu sudah dapat mangsa lagi? Ah ... agaknya dokter hewan itu tidak bisa diremehkan begitu saja.

"Gadis mana yang hendak dia jadikan tumbal ini?" tanya Arnold dengan nada mengejek.

"Pilihan orang tuanya, udah nggak sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status