Share

28. Nyesek

“Hai Mbak Kania.”

“Eh Mbak Ara. Sehat? Gimana pekerjaannya? Butik makin laris, ‘kan?”

“Alhamdulillah banyak yang komplen.”

“Loh kenapa?”

“Habis calon pengantin prianya pada tergoda sama kecantikanku.”

“Tergoda gimana?”

“Ya itu. Bukannya pada nemenin calon bini buat lihat-lihat model baju malah pada sibuk kenalan dan minta nomerku. Alamat banyak yang gatot dah nikahnya.”

Mbak Ara berlagak sok cantik dengan mengibaskan rambut sebahunya. Aku hanya tertawa melihat tingkah konyol kembaranku ini. Eh, aku lupa bilang ya, kalau aku sama Mbak Ara udah jadi saudara kembar beda bapak ibu. Yang ngasih julukan kalau kami kembar gila ya siapa lagi kalau bukan si Pak Manajer.

“Hahaha. Ya begitulah Mbak. Namanya juga wanita cantik.”

“Ho’oh. Harus siap dengan kejulitan netijen yang merasa budiman.”

“Hahaha.”

Kami terus bercerita. Kebetulan aku sedang istirahat jadi makanya bisa santai ngobrol bareng Mbak Ara. Mbak Ara kuliah S1 di Perancis mengambil sekolah mode. Karena sejak kecil dia memang suka sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status