Share

76. KAMBING HITAM

Seharian Gladys mengurung diri di kamarnya, dia tak ingin diganggu oleh siapa pun. Dalam hatinya kini dia merasa bersalah karena sudah membunuh seorang manusia. Dia merasa sangat berdosa sekali sekarang. Bagaimana jika nanti kebenaran terungkap, seperti halnya Tendy sekarang. Yang kebenarannya terungkap setelah lima belas tahun.

Ah, Gladys medesah kasar. Perasaan emosinya itu benar-benar membuat dirinya menjadi buta. Sampai-sampai dia tidak memikirkan konsekuensi ke depannya. Walaupun Gladys berubah pasca ingatannya kembali, tapi dia masih memiliki nurani di dalam dirinya.

“Dys,” panggil seseorang dari luar. Gladys mengenali suara itu, siapa lagi kalau bukan Keenan.

Gladys langsung beranjak, dia membukakan pintu kamarnya dan melihat sosok Keenan di hadapannya.

“Kenapa wajahmu bengkak seperti itu, kamu nangis?” tanya Keenan penuh perhatian.

Gladys diam, dia menatap Keenan. Kenapa laki-laki ini biasa saja? Maksudnya, tadi mereka baru saja membun

mayuunice

Hai, kak~ Aku tunggu partisipasi dalam GA-nya, ya. Jangan lupa follow sosial media aku. Nanti aku akan mengumumkan pemenangnya di sana. Terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status