Share

Turun temurun

Evangeline mengedarkan pandangannya, menatap setiap sudut ruangan yang sekarang sedang dilihatnya. Sepanjang mata memandang, ia hanya melihat warna abu-abu.

"Tidak ada warna." Evangeline memberi komentar, ia sampai melipat satu tangan di bawah dada dan satu tangan digunakan untuk memegangi dagu.

"Memangnya harus diberi warna apa?" tanya Devan berbisik di telinga Evangeline.

"Mungkin merah hati, atau hijau tua, bisa juga putih," jawab Evangeline seraya menggerakkan tangan yang tadinya memegang dagu, ia kemudian menoleh pada Devan.

Wanita itu tengah menilai kamar Devan yang didominasi warna abu-abu, dari sprei, gordyn hingga warna cat dinding kamar.

Evangeline terkejut karena wajah Devan begitu dekat dengannya, membuat jantungnya hampir melompat dari tempatnya. Devan menahan tawa melihat ekpresi Evangeline, ia menggenggam tangan wanita itu lantas memintanya duduk diranjangnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
ternyata Ivi itu aslinya orang kaya.. punya perusahaan tp sayang orang tua Ivi meninggal...entah diracun atau keracunan, cepat Devan menikah dengan Ivi....jgn ditunda2 lagi
goodnovel comment avatar
Teman pencerita
hihhh selalu akuuhh yg di bawa bawa 😰😰😁
goodnovel comment avatar
ara~>125
ayo yo..... kapan lamaran resminya kapan tanggal nikahnya kapan resepsinya hello.... kapan kawin 😲😲😲 anda kira kucing Aiz.... omegot.... lanjut Ai... sampe 10 bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status