Setelah berbicara beberapa saat, Cheng Li memutuskan untuk membawa istrinya ke kota manusia. Dunia dari mana istrinya berasal sebelum mati dan menjadi iblis.
Awalnya, Wu Mei Xiang ingin menolaknya karena malas berurusan dengan manusia. Namun, ketika membayangkan makanan enak dan juga balas dendam mungkin bisa dilakukan saat ini, Wu Mei Xiang bersemangat.
Dia sudah menjadi iblis, lalu apa lagi yang bisa ditakuti?
“Baiklah, aku akan menanyakan dia, apakah dia memang berniat membunuh aku atau tidak sengaja,” pikir Wu Mei Xiang.
Menjadi iblis tidak serta merta membuat dia kehilangan akalnya dan menjadi brutal. Wu Mei Xiang bukanlah iblis tanpa perasaan. Bisa dikatakan manusia bisa menjadi lebih iblis dibandingkan iblis itu sendiri. Anda pasti tahu dan sering melihat manusia jenis ini, yang lebih kejam dan mengerikan dibandingkan iblis sungguhan.
“Kau yakin? Maksudku, kau sudah siap?” tanya Cheng Li.
Seharusnya dia tidak m
Ucapan Cheng Liitu membuat Wu Mei Xiang terbahak-bahak sampai perutnya sakit dan rasanya laparnya melayang begitu saja digantikan dengan humor yang serendah itu.Dia tidak menyangka kalau suaminya yang kejam dan seram itu bisa menjadi sangat lucu dan bahkan membuat Wu Mei Xiang sulit berhenti tertawa.Melihat Wu Mei Xiang senang, Cheng Li hanya bisa pasrah walau dirinya dihina, dia akan menganggap itu bagaikan pujian. Anggap pria ini bodoh, tetapi dia memang bodoh karena cinta."Apa kau bodoh? Ini makanan cepat saji, tentu saja semuanya sudah matang dan tinggal makan," kata Wu Mei Xiang masih belum bisa menahan dirinya untuk tidak mencerca raja iblis itu.Cheng Limelepaskan tangannya perlahan dan dia memegangi dagunya dengan canggung.Dia pura-pura batuk beberapa kali, menatap ke kiri dan ke kanan dan memastikan tidak ada yang melihatnya. Dia akan menjadi sangat malu kalau ada yang menontonnya."Setidaknya aku perhatian terhadap kese
Wu Mei Xiangmembuka matanya perlahan dan dia terkejut mereka sudah tiba di kantornya, lebih tepatnya di ruangan kerjanya.Wu Mei Xiang masih terkejut karena dia belum terbiasa menggunakan kekuatan yang besar sebagai iblis baru. Yang lebih mengejutkan lagi, dia melihat Shen Jia, Shen Yandan Pei Rong berdiri di hadapannya. Tunggu! Ini miring dan dia tidak berdiri. Maksudnya, dia menatap orang-orang dengan posisi yang agak miring. "Kau sudah bangun," ucap Cheng Lidengan nada lembut.Dia bahkan terlihat bagaikana malaikat saat ini, bukan iblis. Wajahnya yang tampan, tatapan lembut dan suara merdu bagaikan nyanyian malaikat membuat orang akan salah paham. Bagi beberapa orang Cheng Li adalah raja iblis yang kejam, tetapi bagi Wu Mei Xiang, dia tidak kejam sama sekali. Bahkan, sangat jauh dari kata kejam. Terlepas dari makhluk apa pun, memang semua memiliki pengecualian pada seseorang yang dia sayangi. Tak terkeculi Cheng Li p
"Bagaimana bisa dia hidup kembali? Apakah dia manusia atau hantu. Mengapa dia malah terlihat baik-baik saja. Bukankah dia sudah mati?" kata Wu Mei Xiangsejenak. Dia berjalan ke depan Shen Jia dan hanya menyisakan beberapa sentimeter saja. Tepat di hadapannya dia berbicara lagi, "Kau pasti memikirkan itu, kan?" Wu Mei Xiangmaju lagi dan mendekati mereka satu per satu. "Nona Wu, Anda pasti salah paham. Kami sangat kehilangan," ujar Shen Yandengan polos. Pria ini mengatakan hal yang sebenarnya. Dia juga senang ketika melihat Wu Mei Xiang bisa kembali, walau dia juga merasa heran dengan semua itu. Dia belum tahu apa-apa soal Shen Jiadan Pei Rong yang membuat Wu Mei Xiangmati.Ada banyak pertanyaan di kepala pria tua itu. Pertama dia memikirkan apakah anaknya sudah melakukan kejahatan dan selama ini dia hanya memalsukan kematian Wu Mei Xiang. Atau, Wu Mei Xiang ini bukan wanita yang sama dengan yang dulu? Semua pertanyaan
Cairan itu semestinya berhasil untuk membunuhnya, tetapi lihatlah apa yang terjadi, Wu Mei Xiangsama sekali tidak terluka, sementara Shen Jiayang terkena sedikit percikannya merasakan sakit yang teramat.Dia meraung dan menangis.“Ba-bagaimana bisa?” Pei Rong hanya bisa mengucapkan dua kalimat itu. Dia sungguh ketakutan saat ini.“Kau! Kau membunuh aku!” teriak Shen Jia pada Pei Rong yang baru saja mencoba menyelamatkan diri mereka berdua. Perempuan itu terlalu bodoh untuk melakukannya.Perlahan-lahan tubuhShen Jia berasap danhancur dan itu sangat menyakitkan.Shen Jiaberteriak-teriak minta dibunuh saja sedangkan Pei Rong sudah ketakutan seperti orang gila.Wu Mei Xiang menatap Cheng Li karena dia merasa ada yang tidak beres dengan kejadian barusan. Seharusnya Pei Rong tidak mungkin salah atau meleset. Dia melemparkan benda itu pada Wu Mei Xiang dan kenapa malah Shen Jia yang terkena?
"Ada apa kalian datang? What the hell, kau bahkan membawa dua bodyguard. Ada apa ini? Jangan bilang kau akan membatalkan rencana," kata Yun Yao mulai curiga dengan apa yang dia lihat."Lakukan!" perintah Wu Mei Xiang dan perempuan itu langsung melaksanakan perannya."Yun Yao, kurasa kami melakukan kesalahan. Benda itu sangat berbahaya, karena itu ini aku membawa uangmu kembali," kata Pei Rong sesuai dengan rencana.Yun Yao tertawa terbahak-bahak dan dia menyadari kalau dua lelaki yang bersama Pei Rong sangat tampan."Mana bisa kau membatalkan sesuatu yang sudah dijual?"Benar juga perkataan lelaki itu. Itu murni kesalahan Shen Jia dan Pei Rong sementara Yun Yao hanyalah pembeli. Mana bisa disalahkan begitu saja."Tuan Yao, lebih kalau dibicarakan baik-baik daripada kekerasan," kata Wu Mei Xiang memulai ucapannya."Kau berani juga, tapi karena wajahmu tampan kumaafkan," balas lelaki itu.Cheng Li hampir saja meledak saat itu juga karena seseorang menggoda apa yang menjadi miliknya."Ka
Seusai membereskan urusan di dunia manusia, Wu Mei Xiang dan Cheng Li kembali ke alam iblis dan seperti biasanya Wu Mei Xiang akan membuat kekacauan agar tidak terlalu membosankan. Pertama-tama dia mengubah dekorasi kamarnya, membuat kolam teratai semakin luas dan mulai menerapkan aturan aneh. Misalnya, dia akan meminta makanan manusia walau dia sebenarnya tidak perlu makan. Lalu, dia menyuruh Pei Rong sebagai guru tari. Yang paling aneh adalah, dirinya rajin bangun pagi dan tidur cepat. Ditambah selera makan yang meningkat dua kali lipat. "Apa menurutmu aku semakin gendut? Mengapa aku merasa seperti om-om buncit usia lima puluhan," kata Wu Mei Xiang memeriksa perutnya yang sedikit menonjol dibandingkan sebelumnya. "Tidak, kau sama saja. Sama sekali tidak berubah," jawab Cheng Li memang tidak mempersoalkan urusan perut buncit atau kotak-kotak. "Apa kau merasa bebas berbohong hanya karena kau adalah iblis? Apa iblis tidak punya kode etik?" Wu Mei Xiang merasa Cheng Li hanya berpu
Wu Mei Xiang merebahkan tubuhnya dan dengan malas melepaskan sepatunya. "Setidaknya lepaskanlah ini," ucap Cheng Li melepaskan sepatu warna hitam itu. "Kau tahu aku malas. Lagipula itu akan menguras energi, kau tahu tabib tadi bilang apa," ucap Wu Mei Xiang dengan malas dan merasa bodo amat. Dia menutup matanya dan terus menerus memikirkan mengapa ada bagi di dalam perutnya padahal dia tidak memiliki rahim. "Cheng Li, katakan padaku mengapa bayi ini bisa berada di dalam sana. Mengapa mereka tidak memilih perutmu saja? Kau lebih kuat," kata Wu Mei Xiang tanpa membuka matanya. Cheng Li duduk di sebelahnya setelah melepaskan sepatu Wu Mei Xiang. "Karena kau ibu mereka," balasnya singkat. "Apaan ibu, aku ini ingin menjadi ayah saja, sayangnya memang aku perempuan," keluhnya. Wu Mei Xiang kesal dan sampai duduk karena emosi. "Setiap yang mengandung dan melahirkan akan menjadi ibu terlepas dari jenis kelamin mereka." Cheng Li masih mencoba tenang dengan segala kerusuhan Wu Mei Xian
Karena permintaan Wu Mei Xiang yang aneh itu, Cheng Li ikut menjadi aneh. Maksudnya, dia dengan pasrah dan tabah mengikuti kehendak pasangannya itu. Memang benar, pasanganmu ada gambaran dirimu, karena lama-lama kebobrokannya akan menular bagai wabah yang teramat sulit untuk dihentikan."What the hell?" teriak Jiang Qiao dengan ekspresi wajah terperangah melihat Cheng Li datang."Ya ini memang nerakalah!" dengus Qirong.Baru selesai bicara, Qirong ikut melongo melihat Cheng Li, raja mereka memasuki medan perang dengan langkah tegap dan gagah, bagai pahlawan. Dia benar-benar seperti dewa atau iblis paling keren. Anggap saja begitu.Lelaki itu tidak datang sendirian ke pertempuran kali ini, melainkan membawa istrinya. Yap! Betul, dia akan marah jika disebut istri, ya sudah pasangannya! Yang parahnya lagi, mereka bergandengan tangan.Hal itu sudah pasti membuat para iblis gagal fokus dan seketika waktu seolah terhenti dan semua fokus menatap pasangan aneh itu."Aku tidak salah lihat, kan