Share

Sahabat Sejati

Rania duduk terpaku sendirian di kamarnya. Kevin sudah pergi setelah berhasil ia usir. Berat memang, tapi untuk saat ini Rania butuh sendiri. Ia butuh waktu untuk memahami semuanya. Menenangkan diri jauh lebih baik. Dan tentu saja tangis air mata adalah teman terbaiknya sekarang.

Rasa cinta yang teramat besar membuat Rania makin membenci Kevin. Ia tidak tahu apa yang ada di benak Kevin, kenapa bisa selingkuh darinya. Apa kekurangan dirinya? Cantik, tentu saja Rania sangat cantik. Ia juga seorang putri konglomerat. Tapi, bukan hal itu yang ada di benak Rania sekarang. Keseluruhan hatinya sangat membenci Kevin saat ini.

"Bisakah kau kemari?" suara Rania terdengar lirih. Namun Adisty bisa tahu jika sahabatnya tengah di rundung duka.

"Apa yang terjadi? Katakanlah," pinta Adisty lembut. 

"Aku tidak bisa menceritakan lewat telepon. Datanglah ke rumahku," kata Rania menutup teleponnya. Ia tidak kuasa lagi menahan air matanya. 

Dirinya duduk di s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status