Share

Kami Ingin Menikah

Aku duduk gelisah di kursi ruang tunggu bandara. Rio terlihat cukup mampu menguasai rasa gugupnya dengan asyik bermain game di ponselnya. Aku juga mencoba berkosentrasi penuh, membuat beberapa sketsa untuk mengalihkan pikiran. Namun, memikirkan reaksi Papa, kembali membuatku tak tenang.

Rio memaksa untuk berangkat menemui kedua orangtuaku di kampung hari ini. Dia benar-benar berusaha mewujudkan satu persatu rencana yang telah ia susun. Termasuk menemui orangtuaku untuk mendapatkan restu. Satu hal yang membuatku kehabisan kata-kata, dia benar-benar membawa perlengkapan berkemah. Satu set tenda lipat dan perlengkapannya, ia muat di dalam tas ransel besar.

"Kamu serius mau bikin tenda di depan rumahku?" Tawaku pecah saat tau isi ransel yang Rio bawa.

"Iya, buat jaga-jaga kalau Papa kamu nggak mau kasih izin kita menikah," katanya dengan wajah serius tak terpengaruh d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status