Sebelum berpisah, entah kenapa Cedric merasa masih tidak rela melepas istrinya bersenang-senang di saat situasi tidak kondusif. Terutama kedua wanita ini pergi menaiki kendaraan umum tanpa diantar pasangan masing-masing. Namun, Cedric berusaha menutup kegelisahannya dengan menampakkan senyuman manis dan memeluk istrinya dengan penuh kasih sayang sambil mengusap rambut indah lambat laun.
Mendapatkan perlakuan ekstra manis dari sang suami, Eleanor jadi sedikit malas berjalan-jalan bersama Alice. Namun, apa boleh buat janji yang sudah direncanakan tidak bisa dibatalkan. Apalagi nanti Alice akan mengambek karena tidak menepati janji. Apalagi saat mereka berciuman tadi, ia merasa suaminya seperti tidak mengizinkannya sebenarnya. Hanya saja tidak berani mengucapkannya secara langsung.
“Kamu harus selalu berwaspada ke mana pun kamu pergi.” Nada
Sedangkan Cedric masih berkumpul bersama semua temannya di restoran tertutup. Usai puas berdiskusi persoalan penangkapan pembunuh utama dalam kasus ini, akhirnya mereka berbincang santai untuk merayakan kemenangan mereka yang akan datang dalam waktu dekat ini.Namun, entah kenapa Cedric merasa dadanya mulai sesak hingga ekspresi wajahnya dari ceria menjadi murung. Tangan kanannya terus menepuk-nepuk dadanya terasa sakit dan matanya sedikit memerah membuat semua temannya bingung dengan tingkahnya sangat aneh tiba-tiba.“Kamu kenapa?” Samuel menyentuh punggung Cedric.“Aku juga tidak tahu kenapa dadaku sakit tiba-tiba.” Cedric merespons gelagapan, air mata sedikit membasahi kelopak mata.“Tidak biasanya kamu bersikap se
Akhirnya Cedric dan Samuel tiba di gedung terbengkalai lebih awal dari tim lainnya. Dengan sigap Cedric dan Samuel menelusuri bangunan tua ini mencari keberadaan pasangan mereka sedang disandera di suatu tempat.Cedric terfokus mengamati layar ponselnya mengikuti arahan GPS keberadaan sang istri. Sebenarnya Samuel sedikit bingung bagaimana bisa Cedric bisa melacak dengan mudah sedangkan ponsel Eleanor dimatikan terakhir kali. Namun, ia lebih fokus menyelamatkan kekasihnya dulu, urusan itu belakangan.Melihat sebuah pintu tepat di hadapan mereka, para pria langsung mendobrak pintu itu sampai hancur menerobos masuk ke ruangan itu. Sorot mata mereka terfokus melihat pasangan mereka terluka akibat disiksa Garrus.“Eleanor!” Cedric berteriak dari kejauhan.
Eleanor berjalan perlahan menghampiri tubuh suaminya dilumuri darah dalam kondisi tidak sadarkan diri akibat ditabrak Garrus. Tangisannya semakin pecah mengetahui suaminya yang mengorbankan nyawa demi menyelamatkannya sampai dadanya sangat sesak sekarang.Perlahan Eleanor berjongkok lemas di sebelah sang suami, kemudian mengangkat kepala suaminya berceceran darah akibat darah mengalir deras tanpa hentinya membuat tangisannya terisak-isak.“TIDAK!!”Sepasang asisten yang menyaksikan insiden itu dari kejauhan sampai syok. Mereka berlari menghampiri Eleanor dan membantu menahan aliran darah yang terus mengalir dari kepala Cedric.Petugas kepolisian berhamburan mengepung seluruh tempat ini. Tim paramedis mengangkat tubuh Cedric menempati ranjang
Kepala Eleanor terangkat ringan merasakan sentuhan hangat tangan suaminya sedang mengelus kepalanya. Bola matanya terbelalak mengamati suaminya telah sadar setelah menunggu belasan jam. Dengan cepat Eleanor menghapus air mata terus membasahi pipinya. Namun, karena sudah terlanjur menangis terisak, terpaksa ia membiarkan saja daripada menampilkan senyuman palsu lalu dimarahi suaminya. “Sayang, akhirnya kamu sadar!” Eleanor menyambut girang. “Maaf, aku membuatmu menunggu lama.” Eleanor menggeleng cepat langsung memeluk suaminya erat dengan tangisan bahagia. “Aku takut kehilanganmu. Insiden kemarin membuatku takut sampai sekarang. Aku takut kamu terbaring koma hanya karena menyelamatkan nyawaku.” Cedric te
Seminggu kemudian, Cedric sudah diperbolehkan pulang ke rumah jika dilihat kondisinya cepat pulih berkat istrinya selalu merawatnya penuh kasih sayang di rumah sakit.Di penthouse, Eleanor langsung membereskan semua barang bawaannya dan milik suaminya selama menginap di rumah sakit. Namun, aksinya langsung dicegah suaminya dengan pelukan erat yang membuatnya sulit bergerak.“Sayang, aku mau beres-beres barang dulu.” Eleanor menegur dengan lirih.“Nanti saja. Aku ingin bermain bersamamu, bolehkah?” Cedric mengecup lekukan leher sang istri.“Pikiranmu main saja! Kamu tidak lihat banyak barang yang harus aku bereskan?”“Haruskah aku membantumu membereskan barang s
Semua masalah akhirnya terselesaikan. Kini saatnya sepasang suami istri bisa berkencan dengan bebas tanpa perlu cemas nyawa mereka terancam.Cedric mengajak istrinya berkencan di salah satu akuarium terkenal di kota ini. Sebenarnya sejak dulu Cedric ingin mengajak ke tempat ini, tapi karena persoalan kasus, kencan mereka jadi terhambat dan harus menunggu penuh kesabaran.Eleanor bersikap seperti anak kecil berlarian kegirangan menelusuri akuarium dengan pandangan berbinar, mengamati keindahan pemandangan berbagai ikan seolah-olah sedang menyapanya di balik kaca. Karena di akuarium ini tidak ada pengunjung, bisa dikatakan Cedric memang sengaja memesan akuarium ini khusus hari ini tidak ada yang boleh ganggu kencan mereka. Eleanor melambaikan tangan pada ikan yang mendekatinya satu per satu, membuat Cedric ikut tertawa mengamati tingkah istrinya semak
Sekarang saatnya kembali ke realita. Bisnis Violette Star Company Limited seiring waktunya berjalan semakin berkembang pesat, meski selama beberapa bulan terakhir dilanda berbagai musibah yang membuat pergerakan harga saham selalu tidak stabil.Bahkan berkat peluncuran produk baru sunscreen yang semakin membuat produk Violette Star menjadi sukses, ada kegiatan lain yang direncanakan Eleanor untuk memperluas pemasaran produk. Selain itu, berkat video syuting iklan ulang yang dilakukannya berhasil membuat para penggemarnya terkagum dan akun sosial medianya dibanjiri komentar positif dari penggemarnya.Agenda rapat hari ini membahas acara pameran yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Semua manajer seperti biasa menghadiri rapat, termasuk Cedric juga penanggung jawab berkaitan dengan persoalan keuangan.
Dua minggu kemudian…Hari ini adalah hari ulang tahun Cedric. Maka dari itu, Eleanor sengaja bangun lebih awal memasak sarapan spesial untuk suami tercinta masih tertidur karena sepanjang malam lembur untuk persiapan rapat hari ini.Eleanor memasak berbagai macam makanan dan terutama adalah sup rumput laut untuk suaminya sedang berulang tahun. Sambil memasak, ia juga bernyanyi sekilas menghibur hatinya sangat bahagia padahal hari ini bukan hari ulang tahunnya.Sontak Eleanor merasakan tubuhnya hangat, karena pelukan cinta dari sang suami membuat senyumannya semakin mengambang sambil mengelus punggung tangan suaminya lembut.“Kamu sangat manis setiap sedang memasak.” Cedric menggombal dengan nada sexy.