Beberapa hari kemudian…
Sehari sebelum Cedric melakukan perjalanan bisnis, ia memuaskan momen bersenang-senang bersama istri tercinta terlebih dahulu sebelum berpisah selama lima hari. Lima hari adalah waktu yang sangat lama bagi Cedric. Tidak perlu memikirkan jauh, bahkan di saat jam kerja saja ia masih merindukan istrinya padahal ruang kerja mereka hanya bersebelahan.
Sebelum berpisah dalam waktu cukup lama, Cedric dan Eleanor menonton drama romantis favorit mereka sambil mengemil cookies cokelat yang dibeli Cedric saat pulang kerja tadi.
Melihat adegan romantis yang berlangsung lumayan lama di layar kaca, Eleanor merasa iri melihat sepasang suami istri di drama itu selalu terlihat mesra setiap kali mereka pergi ke mana pun. Berbeda dengannya besok dan beberapa hari ke depan harus berpisah
Sepanjang hari Eleanor dan Alice merasa bosan tanpa didampingi pasangan masing-masing. Biasanya setiap pagi sebelum memulai bekerja, baik Eleanor maupun Alice selalu berbincang santai dengan pasangan masing-masing. Sedangkan sekarang, mereka sendirian di posisi masing-masing tanpa didampingi siapa pun.Sudah dua jam berlalu sejak sang suami naik pesawat. Eleanor menghela napas lesu melampiaskan kerinduannya padahal baru berpisah selama dua jam. Apalagi lima hari, mungkin ia akan menggila sungguhan. Di saat ia sangat mencintai suaminya, ia membutuhkan suaminya. Sedangkan sewaktu dulu, jangan berharap ia ingin terus bersama suaminya masih terkesan menyebalkan di matanya. Ia masih menyesal selalu mengucapkan perkataan itu di momen berharga mereka.Sorot mata Eleanor terpaku pada beberapa bingkai foto berisi momen pernikahan mereka, bulan madu, atau ken
Cedric mengerutkan dahi sejenak seketika membaca pesan misterius yang dikirimkan seseorang tiba-tiba. Ia sangat penasaran siapa sosok yang mengirimkan pesan ini dan bagaimana bisa orang itu mendapatkan nomor ponselnya. Cedric berpikir kritis. Kenapa ada orang ingin membahas persoalan insiden pembunuhan yang terjadi beberapa tahun lalu tiba-tiba? Apalagi insiden itu sudah lama terjadi. Apa sebenarnya motif anonim ini? Cedric berjalan mondar-mandir sambil menggarukkan kepala kesal. Setengah pikirannya ia ingin menghubungi istrinya seperti biasa sebelum tidur. Namun, setengah pikirannya ia juga masih penasaran dengan insiden pembunuhan sesungguhnya secara lengkap, hingga ia sempat dituduh sebagai salah satu pelaku pembunuhan. Maka dari itu, Cedric memutuskan bertemu dengan orang yang memberikan pesan singkat itu di hotel. Dalam hati ia terus meminta maaf pada istrinya karena kali ini ia tidak bisa menepati janjinya. Sedangkan di penthouse, Eleanor baru selesai membersihkan diri ingi
Samuel membawa berbagai peralatan di sebuah tas berukuran besar mendobrak pintu kamar hotel yang mengurung atasannya. Dengan sekuat tenaga Samuel merusak gagang pintu tanpa peduli terekam kamera CCTV sepanjang kamar. Lagi pula ia merusak pintu hanya sekadar bertujuan pintu itu terbuka, bukan sampai rusak parah.Pintu kamar berhasil terbuka. Dengan sigap Samuel menghampiri atasannya di dalam kamar sedang bersama sosok tidak terduga. Ia bahkan tidak mengerti situasi apa yang sedang terjadi sekarang sampai melibatkan sosok wanita yang paling dibenci Cedric selama ini.“Apa yang terjadi sebenarnya?!” Samuel berceletuk panik.“Nanti akan kuceritakan. Pokoknya sekarang kita bertiga harus pergi dari sini!” Cedric terburu-buru menuntun Natalie ikut melarikan diri.
Eleanor membaca berita skandal panas itu sangat syok. Hatinya terkena sambaran petir dahsyat sampai tubuhnya terasa kaku seperti terkena sengatan listrik sungguhan. Awalnya ia tidak memedulikan skandal aneh itu, tapi karena judul skandal itu mengenai direktur VSC berselingkuh dengan direktur GNJF. Sudah pasti Eleanor tertarik baca dan hatinya marah besar. Tertulis direktur VSC bermalam bersama direktur GNJF di hotel A yang terletak di Singapura. Kejadian itu terjadi kemarin malam di saat ia berusaha menghubungi suaminya beberapa kali.Tangan kanannya terkepal kuat dan matanya sedikit berkaca-kaca. Tatapannya beralih pada suaminya berwajah pucat karena sedang membaca berita skandal panas itu juga. Sebenarnya Eleanor masih belum percaya skandal itu, apalagi suaminya sempat percaya diri berjanji tidak akan berselingkuh darinya.“Sayang, bisakah k
Terpaksa Eleanor menuruti keinginan Austin bertemu di sebuah Kafe dekat dengan kantor Austin. Eleanor merasa suasana hatinya semakin memburuk karena harus bertemu dengan orang yang sangat dibencinya. Apalagi ia masih sebal terhadap suaminya, tentunya pertemuan kali ini terkesan lebih mencekam dari sebelumnya.Austin merasa canggung dan tegang melihat cinta pertamanya berekspresi seperti ingin membunuhnya dengan kejam. Ia bisa menebak penyebabnya adalah skandal aneh itu. Austin berpura-pura polos menyesap kopi pesanannya sambil mengamati jendela sekilas.“Ada apa kamu memintaku bertemu denganmu tiba-tiba?” Eleanor tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan musuhnya.“Kamu baik-baik saja? Wajahmu tidak enak dilihat. Pasti terjadi sesuatu buruk padamu.”
Eleanor teringat putri dari pemilik hotel Amethyst adalah salah satu kerabatnya saat SMA, yaitu sang ketua alumni yang mengadakan acara pertemuan alumni saat itu. Ketua alumni itu memang sewaktu dulu tidak suka dengan karakter Eleanor. Maka dari itu, sampai pada hari pertemuan alumni masih sedikit membenci Eleanor.Sebenarnya Eleanor meragukan ketua alumni akan membantunya dengan mudah mengingat hubungan mereka selama ini tidak akrab. Tapi karena suatu keadaan, Eleanor memikirkan segala cara supaya ketua alumni itu ingin bekerja sama dengannya.Pertama yang Eleanor lakukan adalah menghubungi Alice mengenai pembatalan pergi ke Singapura untuk mencari bukti.Lalu yang kedua adalah Eleanor menghubungi ketua alumni untuk bertemu di suatu tempat membahas persoalan rekaman CCTV yang menangkap pergerakan
Cedric tersentak mendapatkan perlakuan manis tiba-tiba dari pujaan hatinya sampai tubuhnya mematung. Lengan kekarnya mempererat pelukan hangat melampiaskan kerinduannya sudah lama tidak melihat istrinya bersikap manja. Sebenarnya ia membawa banyak barang hingga tangannya sedikit sakit, tapi karena istrinya yang memeluknya lebih dulu, ia pasti memanfaatkan kesempatan emas dengan baik.Aroma pizza sangat menyengat cukup menggoda hidung, tapi Eleanor tidak peduli. Ia bermanja dengan suaminya dan aroma parfum khas suaminya selalu membuatnya kecanduan ingin menempel terus.“Kumohon biarkan aku memelukmu lebih lama lagi.” Eleanor merayu lembut.“Mau pelukan sampai satu jam tidak masalah bagiku. Aku rindu dipeluk kamu.” Cedric membalas dengan manis.
Sekarang bukan waktunya bersenang-senang bagi sepasang suami istri ini. Satu permasalahan baru terselesaikan, kini muncul masalah baru lagi berkaitan dengan masa depan.Cedric marah besar mendengar para direksi yang selama ini selalu memihaknya, sekarang ingin menjatuhkannya. Eleanor juga ikut marah dan bahkan ingin membentak para direksi satu per satu karena semakin menyulitkan keadaan suaminya.Eleanor menghembuskan napasnya lesu sambil memainkan kuku jari, awalnya ia ingin berkencan dengan suaminya seharian penuh besok, lagi-lagi harus ditunda karena ada kaitannya dengan perkara yang sama.“Sayang, kamu kenapa?”“Besok kencan kita ditunda lagi.”Cedric tertawa kec