Mr and Mrs
Pagi menjelang saat Amara mengetuk pintu kamar Ody. Jam sudah menunjukkan pukul 7.30 pagi waktu singapura. Semalaman Ody tidak bisa tidur, pikirannya terus berputar dan menjelajah. Setelah kemarin dia memilih untuk menerima ide dari Riana, pagi ini rencananya Ody dan El akan menjalani pernikahan mereka.
"Dy, setelah kalian nikah nanti kalian akan tinggal dulu di Singapura." Ucap Amara saat Ody baru selesai dirias.
"Hah?"
"Ya anggap aja kamu sama El lagi ngurus Fastcomm disini. Urusan di Jakarta biar aku sama Bobby yang beresin."
"Pak El tau soal ini?"
"Dia udah tau rencana ini. Dia juga paham bahwa memang har
Akhirnya mereka menikah.. Ody walaupun itu tak seperti keinginanmu tapi semoga ada hal baik setelah ini.. Ayo beri dukungan kalian dengan kasih komentar, vote, dan rating untuk cerita ini.. thank you karena sudah dengan setia mengikuti cerita dari Mommy. Love you kesayangan Mommy Audy...
Perjanjian tak TertulisHari pertama menyandang status sebagai Nyonya El Bennet terlihat mulus, walau rasanya tak semulus kelihatannya. Malam menjelang saat Ody ingin mengistirahatkan tubuhnya begitu lelah, rasa kantuk juga menggelayut di benaknya, namun pikirannya masih saja berlompatan tak terkendali. Sejak siang tadi El pergi meninggalkannya di kamar hotel dan hingga saat ini belum pulang juga.Ody berjalan mondar-mandir gelisah di dalam kamar president suite yang begitu luas dan besar, namun yang terasa hanya ada keheningan. Ody akhirnya memilih untuk menunggu El pulang dengan duduk di sofa sambil menonton film di tv, hingga dia mulai terlelap disana.Jam menunjukkan pukul 1 dini hari saat El memasuki kamar itu. El agak terkejut karena masih mendengar suara TV. Dia mencoba masuk dan melihat a
Bau MintSudah hampir 1 minggu El dan Ody menikah, namun masih juga mereka merasa kikuk satu sama lain. Walaupun demikian satu hal yang patut disyukuri adalah El berusaha untuk selalu ada disampingnya dan tidak pernah membiarkannya seorang diri. Bahkan saat Ody harus menghadapi morning sicknya yang semakin parah tiap pagi menjelang.Seperti pagi ini, Jam masih menunjukkan pukul 5.00 waktu singapura saat Ody tiba-tiba bangun lalu bergegas turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi. Sontak El yang tidur di sofa tak jauh dari ranjang Ody ikut terbangun ."Dy.." Panggil El yang terkejut lalu mengikuti langkah Ody menuju ke kamar mandi.El berdiri sejenak di depan pintu kamar mandi yang dibiarkan terbuka. El, menghela nafas panjang menatap
SiagaSejak keluar dari hotel, El terus-terusan mencuri pandang pada Ody. Ody hanya pura-pura tidak tau dengan apa yang dilakukan El. Tapi semakin lama semakin sulit untuk diabaikan.“Bao.. kenapa sih?” Tanya Ody saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.“Apa yang kenapa?”“Kenapa ngeliatin aku nya gitu?”“Emang nggak boleh lihatin kamu?”“Apa ada yang salah sama penampilan aku?”“Nope. Kamu ternyata cantik ya.” Ucap El yang langsung membuat Ody salah tingkah dan tersipu malu.
Kamu Istriku Sejak pertikaiannya di kantor Fastcomm, El lebih memilih untuk banyak diam. Dia tak mau menjawab sedikitpun pertanyaan Ody bahkan mengacuhkan Ody. Buat Ody ini jadi PR yang berat, merasakan tubuhnya yang begitu tak karu karuan, belum lagi menjaga moodnya agar tetap baik, berusaha bekerja seprofesional mungkin, masih harus menjaga pikiran dan kewarasannya dalam menghadapi El suami sekaligus bossnya yang mendadak menyebalkan. "Mau sampai kapan diemin aku?" Tanya Ody saat mereka berdua sudah didalam mobil. El masih saja diam seribu bahasa, mulutnya digembok rapat dan entah dibuang kemana kuncinya. Ody hanya bisa menggelengkan kepala menatap suaminya yang sedang kesal, demi menjaga kewarasannya Ody harus mengambil sebuah langkah keras. "Pak, tolong berhenti di MRT station depan yah
Welcome HomeJam menunjukkan pukul 4.30 waktu Singapura saat El, Ody, dan Amara tiba di terminal 3 bandara Changi, Singapura. Rasa kantuk benar-benar membuat Ody berulang kali memejamkan matanya belum lagi morning sick yang masih datang di jam subuhnya. Biasanya untuk semua urusan check-in tiket, bagasi, dan imigrasi akan diurus Ody, tapi kali ini berbeda. El yang mengambil inisiatif untuk mengurus semua tugas itu, namun saat El kembali dari konter check-in dia tak melihat istrinya."Ra, Ody mana?" Tanya El saat tak melihat Ody di dekat Amara."Tadi mau ke toilet dulu katanya." Ujar Amara sambil memainkan ponselnya."Okey, kamu duluan aja ke lounge biar aku jemput Ody, kita ketemu disana." Ujar El
New HabitsSemenjak tinggal di rumah El rutinitas pagi Ody masih juga sama, bangun pagi dan segera menyiapkan dirinya serta keperluan El untuk ke kantor. Namun yang membedakan saat ini dia tak harus tergesa-gesa menuju rumah El dan hanya perlu membangunkan El yang tidur disampingnya. Pagi ini dia berusaha bangun lebih dulu dibanding El. Walaupun sudah hampir 2 minggu menikah dengan El tapi rasanya masih canggung untuk tidur satu ranjang dengan suaminya itu. Ody perlahan-lahan turun dari ranjang agar tak membangunkan El, tapi nampaknya suaminya terlalu siaga dengan setiap pergerakan yang dibuatnya.“Mau kemana?” Tanya El dengan mata yang masih terpejam.“Kamar mandi.” Jawab Ody“Mual?”&nb
Menantu Mama Pagi ini, Ody sudah siap dengan pakaian kantornya dan sedang berkutat di dapur bersama Bi Pur, saat tiba-tiba Riana muncul di dekat pintu dapur. "Dy ...," panggil Riana "Mama," "Nyonya," seru Ody dan Bi Pur bersamaan, mereka agak terkejut dengan kehadiran Riana yang memang hampir tidak pernah datang ke rumah El. "Lagi buat sarapan?" tanya Riana sambil tersenyum lebar, senyumnya begitu meneduhkan hati. "Iya, Ma," jawab Ody sambil mendekati Riana, "Mama, mau Ody buatkan sesuatu?" "Teh aja, Dy," "Oke. Mama duduk dulu aja, sebentar Ody bu
Welcoming PartyHari mulai gelap ketika Ody keluar dari salon. Dia benar-benar menahan rasa kantuk dan lelah menggelayutinya, belum lagi rasa nyeri yang hilang timbul di perut bagian bawahnya."Kita langsung ke tempat acara ya Pak," ucap Riana saat memasuki mobil.“Baik, Bu.” Mobil mulai melaju membelah kemacetan kota Jakarta di jam pulang kantor."Ma, nanti acaranya dimana?" Tanya Ody."Ada deh.""Ody, kok, jadi deg-degan, ya?""Santai aja, Dy. Dengerin kata-kata Mama ya, Dy, kamu itu cantik dan cerdas, jadi jangan suka minder. Sekarang status kamu