“tidak percaya? Aku bisa menunjukkan sertifikatku.” Yuni berbicara seperti itu memang benar.
Andri berkeringat di hatinya dan berkata tenang, Sialan, kali ini penyamaran terlalu besar.
Akhirnya ia hanya bisa membiarkan Yuni, seorang dokter palsu, menyetuh hatinya, tetapi segera setelah tangan Yuni menyentuh dada Andri, ia tanpa dapat di jelaskan menjadi gugup. Tidak tahu alasannya mengapa, perasaan deg-degan seperti ini bagai menggairahkan ketika mencium Yuni.
“Duk! Duk!” hati Andri berdetak dengan penuh semangat.
Yuni tidak mengira bahwa hatinya Andri berdetak begitu cepat, jadi dia tidak putus asa bertanya “apakah kamu biasanya banyak batuk?”
Andri menikmati kegembiraan dan merespon kebingungan “tidak.”
“apakah kamu memiliki nyeri di bagian dada?”
Andri masih menggelengkan kepa
“bergumam! Mendengus!” tampaknya suara berasal dari perutm tetapi merupakan perut Andri.Dalam hitungan detik,Andri Chen tidak dapat menahannya. Dia berlari ke ruang tamu dengan menutup perutnya. Dia dengan cepat membuka pintu kamar mandi dan berjongkok di toilet, terdengar suara muntah.Selanjutnya, Andri Chen hampir mengisi penuh toilet.Setelah berjongkok di kamar mandi selama sepuluh menit, Andri Chen kembali ke kamar tidurnya dengan cemas dan bertanya kepada Yuni Lin."Nona Lin, obat apa yang kamu berikan kepadaku? Apakah aku akan baik-baik saja?”Yuni Lin tersenyum dengan bangga dan mengatakan satu kata“pencahar!”Andri Chen segera merespon dan bertanya dalam kejutan,"Pencahar?*Yuni Lin berkata dengan ceria, "obat pencahar secara khusus digunakan untuk mengobati pasien, terutama orang tak tahu malu seperti kamu.*&nb
Kalimat Ini sedikit beracun untuk pria.Siapa yang ingin menjadi bujangan sepanjang hidupnya?Oleh karena itu , Yuni Lin mulai gemetar lagi, karena ketika ia membangunkannya, dia kebingungan dan berpikir ia sedang berpura-pura. Tetapi ketika diperhatikan dengan cermat, mata Andri Chen berwana merah. Dia pasti telah menderita banyak semalam. Siapa yang menyuruhnya untuk berpura-pura sakit, layak mendapatkannya!Yunl Lin meletakkan sapu dan menatap jam di pergelangan tangan. Sudah hampir waktunya baginya untuk pergi bekerja.Dia mendengut dingin dan berpaling untuk mandi di kamar mandi.Andri Chen melihat bahwa dewi itu mengingat masa lalu. Dia bertanya dari belakangnya, "Nona Lin,apa yang sebenamya kukatakan?"Saat Yuni Lin melihat ekspresi Andri Chen yang penasaran ,dia berkata dengan marah, "Kamu bilang, bahwa kamu adalah seseoramg yang tidak tahu malu dan juga tidak senono
Yuni Lin di ujung telepon tidak menduga Tommy Sun akan datang ke distrik HaiZhu untuk mrncarinya pagi-pagi, apalagi dia telah melewati malam di rumah orang lain. Dia tahu jelas jika Tommy mengetahui hal ini, pasti akan mempengaruhi reputasi keluarga Lin. Dan juga dia tidak akan tahu bagaimana menjelaskan hal ini kepada ayahnya.“Oke, aku tahu.” Yuni menutup telepon dengan panik, dan dengan cepat pergi ke kamar tidur untuk mengganti piyama yang di pakai di badannya.Saat ini, Andri berdiri terpaku di depan pintu supermarket tidak tahu harus bagaimana. Jika dia mengambil resiko untuk naik, dia pasti akan di kenali oleh Tommy Sun. kemudian membuat Tommy Sun tahu bahwa dia tinggal di sebelah Yuni. Mungkin saja akan membuatnya selalu mengunjungi rumah Yuni.Jika seperti ini, Tommy Sun akan menjadi batu sandungan di antara mereka.Jadi, dia tidak bisa membiarkan Tommy Sun menyad
Setelah melihat itu, dia baru berbalik ke Andri Chen dengan tidak berdaya,"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Sekarang sudah hampir jam masuk kerjaku."Andri Chen tiba-tiba tersenyum dengan misterius, seolah-olah dia melihat Yuni Lin melakukan sesuatu yang memalukan."Mengapa kamu tersenyum?" Yuni Lin melihat-lihat dirinya sendiri.Andri Chen berkata dengan wajah Nakal "Direktur Lin! Kita berdua seperti sedang berselingkuh sekarang."“Enak saja!” Yuni Lin melototinya. Tangan putihnya tiba-tiba menjulur ke pinggang Andri Chen, lalu mencubitnya kemudian terdengar jeritan Andri Chen,,"Direktur Lin,sakit! sakit! "Yuni Lin berkata dengan puas, "Jika tidak sakit, mengapa aku harus mencubitmu?"Andri Chen tidak mengerti, mengapa Yuni Lin sangat suka menyiksanya. Dan Yuni seolah-olah kecanduan mencubit pinggangnya.Se
Yuni Lin tidak pernah membayangkan bahwa Tommy Sun akan mengetuk pintu rumah Andri Chen. Ketukan pintunya ini, membuat dirinya langsung tidak bisa tenang.‘Tentu saja, Andri Chen juga mendengar suara ketukan di pintu. Dia yang baru saja berjalan dari balkon ke ruang tamu langsung mendengar Yuni Lin berbisik kepadanya dengan suara kecil seperti nyamuk, "Itu Tommy Sun!"Andri Chen mengira Yuni Lin salah lihat. Bagaimana mungkin Tommy Sun akan mengetuk pintunya? Apakah pembicaraan mereka tadi semuanya didengar oleh Tommy Sun?Jadi,karena penasaran,Andri Chen pergi ke pintu depan dan melirik melalui mata kucing. Wajah muram Tommy Sun tiba-tiba muncul di depan Andri Chen dan dia tidak menyangka itu benaran adalah dia."Mengapa dia bisa mengetuk pintu rumahku?” Andri Chen tidak bisa mengerti.Saat Andri Chen sedang berpikir, Yuni Lin bertanya dengan cemas, "Apa yang harus aku lak
Ketika tiba di perusahaan, Andri Chen langsung berubah menjadi tukang bersih di Dairy Milk LTD. mengenai alasannya, hanya Andri Chen yang paling jelas, ini adalah mahakaryanya tadi malam.Area kantor di Dairy Milk LTD tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil tetapi menempati seluruh lantai, menyapu dan mengepel lantai kantor ini akan menghabiskan waktu hampir setengah hari.Saat dia sedang menyapu lantai di meja resepsionis, dan gadis kecil Dea yang berjaga di meja depan melihatnya dan bercanda: "Hei! Kak Andri, rajin sekali!"Ketika dia mendengar dirinya di panggil Kak Andri,Andri Chen sedikit tidak terbiasa. Lagi pula, dia harus pelan-pelan memulai dari bawah dengan rendah hati.“Jangan, jangan panggil aku seperti itu, mendengar kamu memanggilku seperti itu membuatku sakit perut." Andri Chen menggoda gadis kecil itu.
"Direktur Lin! kamu yang menyuruhku melepaskan tanganku!" Andri Chen segera mendorong tanggung jawab kepada Yuni Lin, jangan sampai Yuni Lin nanti lanjut membalas dendam pribadi kepadanya.Yuni Lin berkata dengan kesal di lantai, "Aku bilang padamu untuk melepaskanku dan kamu langsung melepaskanku? Aku sudah bilang padamu untuk mati, kenapa kamu tidak langsung pergi mati?"Yuni Lin tidak ingin karyawan lain dari perusahaan melihat pemandangan ini, dan dengan cepat memerintahkan Andri Chen "Cepat bantu aku bangun!"Andri Chen saat ini baru membantu Yuni Lin yang masih duduk di lantai untuk bangun. Ketika Yuni berdiri,dia mengambil kesempatan saat Andri Chen tidak memperhatikan, dan menginjak kaki Andri Chen dengan tumit sepatu hak tingginya.Namun,Yuni Lin tidak pernah berpikir kalau Andri Chen akan bisa menghindari injakannya secara tidak sadar,
Andri Chen mendengar suara itu dan berbalik. Melihat gadis kecil itu berlari seperti kelinci putih kecil, dia terkejut dan bertanya kepadanya dengan penasaran, "Apa yang terjadi, kelinci putih kecil ?"Mendengar dirinya di panggil kelinci putih kecil,Dea berkata dengan manja:"Menyebalkan!"Kemudian dia langsung ingat tujuan awalnya: "Direktur Lin, menyuruh kamu pergi ke kantornya."Andri Chen bergumam dalam hatinya,"Pergi ke kantornya lagi?"Dea melihat Andri Chen terpaku lalu mendesaknya: "Cepat pergi! Apa yang kamu tunggu?"Andri Chen menolen dan belkata kepada Hendy Wang di sebelahnya"Hendy, kamu tunggu aku di sini sebentar.""Saudaraku, pergilah dulu!"Andri Chen pergi ke kantor Yuni Lin, mengetuk pintu, dan mendengar suara Yuni Lin y