AUTHOR POVSeperti kata pepatah bahwa baik atau buruk waktu akan berjalan sebagaimana mestinya, waktu tidak akan pernah peduli dengan apa yang terjadi pada manusia yang menjalaninya, bahkan jika hal itu menyedihkan atau mengembirakan, waktu akan tetap berganti dan berlalu begitu saja,Anastasia tidak cukup peka dengan keadaan, dia tidak sadar jika orang disekitarnya mulai mengkhawatirkan dirinya atau merencanakan beberapa hal buruk yang terorganisir untuk mencelakainya,Bahkan saat malam resepsi berakhir pun, Anastasia tidak mencurigai apapun yang ada disekitarnya.Tidak ada yang terjadi, semuanya terlihat baik-baik saja tapi Eder sama sekali tidak bisa tenang bahkan saat Anastasia mengajaknya untuk tidur Eder menolaknya secara halus,Dan Anastasia mempercayai alasan suaminya, sekali lagi Anastasia tidak menyadari jika Eder memiliki banyak hal yang membebaninya, dia cukup mengerti jika laki-laki yang menjadi suaminya memang merasa lelah karena rentetan acara pernikahannya.Eder tidak
AUTHOR POVSetengah jam setelah Eder pergi,Anastasia sudah rapi dengan dress panjang berwarna tosca, dia berniat menyusul Eder karena menurutnya Eder pergi terlalu lama.Ada beberapa hal yang mengganjal di hati Anastasia, ia merasa jika Eder bertingkah berbeda semenjak ia mengundang Bryan dan Sarah keacara pernikahan mereka.Apa yang ia duga sebelumnya ternyata salah, ia mengira dengan mengundang Bryan dan Sarah itu akan memberikan kejutan yang menyenangkan untuk Eder tapi bukannya merasa senang Eder terlihat terbebani dengan kedatangan teman akrabnya.Anastasia tidak bertanya pada Eder, dia berfikir itu karena Eder merasa lelah tapi kejadian semalam membuatnya merasa aneh, Eder terjaga semalaman. Itu bukan karena mereka tidak menikmati malam pertamanya, tapi dengan sekali lihat saja Anastasia sudah bisa merasakan jika ada hal yang membebani suaminya.Mungkin aku harus berbicara padanya nanti, Fikir Anastasia.Anastasia keluar dari pintu kamarnya, dia berjalan dengan santai menuju li
Elliot memperlakukan Sarah seperti tuan putri, bahkan perlakuan laki-laki captain America Football itu membuat orang-orang yang mengenal dirinya dan Sarah merasa iri.Elliot seperti tergila-gila pada Sarah, tidak peduli bagaimana buruknya temperamen Sarah ia tetap setia mengikutinya dan menempel terus padanya seperti perangko.Sarah memiliki temperamen yang buruk, sifatnya yang moody membuatnya tidak terlalu disukai oleh teman-teman sekelasnya. Sarah selalu ingin menjadi yang utama dalam segi apapun, dia tidak suka jika orang lain lebih baik darinya dan berusaha menyaingi dirinya. Mungkin itu bagaimana Sarah dibesarkan, dia putri satu-satunya dikeluarganya, cucu perempuan satu-satunya dikeluarga besar Ayah-nya maka dari itu sejak kecil Sarah selalu diperlakukan selayaknya tuan putri.Selalu mendapatkan apa yang ia inginkan membuatnya terkadang besar kepala.Tapi apapun hal buruk yang Sarah lakukan, bagaimana gadis itu selalu mengabaikannya Elliot tetap bertahan disampingnya, hingga su
AUTHOR POVSemenjak kejadian di restoran hotel resepsi pernikahannya, Anastasia tidak lagi mendengar kabar berita tentang Bryan ataupun Sarah, walaupun ia merasa ada yang mengganjal dihatinya tapi dia tetap tidak bisa mengutarakannya, Eder selalu sibuk mengingatkannya untuk tetap sehat dan jangan berfikir terlalu berat yang mungkin akan membebaninya.Anastasia pun menyadari, apa yang dikatakan Eder ada benarnya mengingat usia kehamilannya yang semakin tua dan tekanan darahnya yang terkadang masih tidak stabil. Memikirkan kondisi tubuhnya saja terkadang sudah membuatnya khawatir, dia tidak mau mengambil resiko untuk memikirkan hal lain.Anastasia mengatur nafasnya, dia terbangun dari tidurnya saat merasakan tendangan kuat yang sikembar berikan, dia bahkan merasa lambungnya ikut berguncang karena ulah overactive bayinya. Matanya melirik alarm yang ada dinakas, masih jam setengah tiga dini hari, dan entah apa yang ia lakukan, matanya kembali beralih mengarah pada Eder yang meringkuk disa
AUTHOR POV Anastasia terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap-ngerjap sebentar sebelum ia meraih ponselnya dinakas untuk melihat jam.Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Anastasia menguap lalu bergerak bangkit dari posisinya.Eder telentang disampingnya, masih menggenakan jeans dan kaos yang ia kenakan semalam.Rasa bersalah memenuhi hati Anastasia, semalam dia dengan kejamnya meminta sesuatu yang mustahil, mana ada tukang ice cream rujak yang jual jam tiga dini hari. Anastasia menghusap rambut Eder sayang sebelum bangkit dari posisinya, dia benar-benar merasa bersalah.Kehamilannya sudah cukup tua hingga membuat Anastasia kesulitan berjalan, pinggangnya selalu terasa pegal, dan kakinya juga membengkak sejak bulan lalu saat kehamilannya menginjak bulan ke tujuh. Anastasia membuka pintu kulkasnya, alisnya bertautan saat melihat rujak dan es krim yang sudah sedikit meleleh dikuahnya. Senyuman mengembang diwajahnya, seakan tahu apa yang dilihat Mommy-nya perut Anastasia bergerak, "I
ANASTASIA POVSemua anggota keluargaku berkumpul di ruang tamu apartemen, mereka semua tampak cemas tapi dari semua ekspresi mereka Eder-lah yang terlihat paling tegang, dia bahkan tidak menggubrisku saat aku berusaha menenangkannya dengan menghusap-husap jemarinya."Anastasia tidak bisa ikut denganku ke Amerika." Aku menoleh pada Eder yang duduk disampingku, Eder menarik nafasnya lalu kembali berkata, "Anastasia sedang hamil besar jadi akan beresiko jika ia berpergian jauh.""Apa?" Aku tersentak, cukup terkejut hingga aku tidak bisa berkata apa-apa."Earl, segera buat visa lo, gue cari penerbangan akhir malam ini, gue berangkat duluan." Eder bangkit dari posisinya, kali ini dia melihat kearah Tante Yuli dan Daddy bergantian, "Tolong jaga Anastasia selama aku tidak ada, aku akan kembali sebelum Anastasia melahirkan."Tante Yuli dan Daddy hanya tertegun melihat Eder, mereka bahkan tidak mengatakan apa-apa saat Eder pergi masuk ke kamar tidur kami.Earl bangkit dari posisinya, "Aku akan
AUTHOR POVSudah seminggu semenjak Eder sampai di Amerika, ia tidak pernah pergi keluar dari Rumah Sakit tempat Hans dirawat.Selama seminggu itu juga Eder tidak melakukan apapun selain menjaga Hans, dia memilih untuk menginap dirumah sakit dibandingkan pulang ke rumah ataupun Mansion Ayah-nya.Eder tidak menangapi semua orang yang ingin menemuinya, bahkan dia mengutus sekretaris Ayah-nya untuk memberi tanggapan atau klarifikasi pada pers yang membuat perkemahan sendiri diarea rumah sakit untuk mendapatkan berita tentang Ayah-nya.Setelah selesai memberi informasi terbaru mengenai kondisi Hans, Sekretaris Hans datang berkunjung untuk memberikan laporan serta menemui Boss besar-nya dan Eder."Dimana jalang itu?" tanya Eder, dia mengingat Laura kekasih Ayah-nya yang tidak kunjung datang sejak ia sampai di Amerika dan menunggui Hans.Sekretaris Hans berdaham, "Tuan besar sudah tidak bersama dengan Laura sudah sejak lama."Eder yang awalnya tidak tertarik menoleh untuk melihat Pria yang u
AUTHOR POVAnastasia merasakan pusing yang amat sangat saat membuka matanya, hatinya mencelos seketika menyadari keberadaannya disebuah kamar yang sangat asing untuknya. Dimana aku? batinnya, Hatinya berdegup kencang, tangannya menyentuh perutnya cepat-cepat. Instingnya berkata untuk segera melindungi bayinya,Anastasia hampir melompat saat mendengar tuas pintu berbunyi, tubuhnya seketika membeku saat melihat Sarah masuk kedalam dengan dress bunga-bunga. Senyumannya membuat bulu kuduk Anastasia berdiri, Bagaimana bisa Sarah disini? Anastasia menyadari bahwa ada yang tidak beres disini.Dengan gerakkan lemah gemulai Sarah meletakkan tangannya didepan dada, masih dengan senyum yang menakutkan."Bagaimana tidurmu?" tanya Sarah masih dengan senyuman itu yang membuat nafas Anastasia tercekat."Aku-aku ada dimana?""Kau aman ditempatku." ujar Sarah,Bayangan terakhir kali menyadarkan Anastasia, ada seseorang yang menculiknya, "Apa-" Suara Anastasia bergetar, "Apa kamu menculikku?"Jujur sa