Share

BAB 9 PERTENGKARAN

aku hanya menghela nafas, mengingat perkataan suami dan kakak iparku. serba salah jadinya, ego suamiku begitu tinggi susah untuk mengajaknya mengomunikasikan kemarahannya terhadapku.

sudah setahun ini, sikapnya tak pernah baik padaku.

ku beranikan diriku untuk mengajak suamiku untuk mengutarakan kesalahanku dalam mengurusnya selama ini.

huft.. bismillah ucapku dalam hati..

"abang... maaf, apakah uci bisa ngobrol sebentar sama abang?ini penting sekali bagi uci bang. lantasku" sambil duduk di sampingnya.

"tidak ada yang perlu dibicarakan !" ujarnya dengan tegas.

"sekali ini saja bang, uci mohooon... ". ucapku dengan perasaan penuh harap.

" abang capek ! sudah sana jangan dekat-dekat. kerjakan saja pekerjaan rumahmu jangan ganggu aku" ujarnya dengan sedikit emosi.

aku hanya terdiam dan tertegun mendengar hentakan suaranya dengan mata yang berkaca-kaca.

------

keesokan harinya..

seperti biasa ku sediakan sarapan dan pakaian kerjanya. nampak suamiku keluar dari kamar mandi, wajahnya terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status