Share

JANDA - 33

Sam bergeming di depan meja belajar sedang menatap buku miliknya yang dihiasi tulisan tangan Boram dengan rumus-rumus matematika yang disederhanakan. Juga tempelan sticky note kuning dengan kalimat penyemangat untuknya.

Untuk Sam yang pemberani.

Jangan pernah sekalipun kamu menyerah

Aku akan terus mendukungmu.

Jadilah lelaki yang sukses nantinya.

Boram :)

Sam mengepalkan kedua tangannya di atas meja dan menundukkan wajah. Hatinya terasa sakit ketika bayangan dirinya di masa depan yang mungkin sudah sukses berkat kalimat sederhana penyemangat ini tapi bukan Boramlah yang menjadi pendampingnya.

Sam memukul meja belajarnya berkali-kali membiarkan saja buku tangannya memerah. Dia tidak peduli. Siapa yang peduli pada perasaannya saat ini. Tidak ada. Bahkan Boram juga tidak memahami rasa cintanya dan dia lebih memilih menyambut uluran tangan Arbian tidak sekalipun mencoba memberinya kesempatan. Hanya karena dia masih sekolah dan dianggap bocah.

Apa yang salah dengan hal itu sebenarnya kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status